Deteksi Cepat Listeria monocytogenes pada Sayuran di Kota Malang Menggunakan Metode Real Time Polymerase Chain Reaction (qPCR). Dr. Agustin Krisna Wardani, STP., M.Si
Main Author: | Setiawan, Yoga Satria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186418/1/Yoga%20Satria.pdf http://repository.ub.ac.id/186418/ |
Daftar Isi:
- Gaya hidup sehat belakangan ini sedang diminati oleh masyarakat. Salah satu bentuk pola hidup sehat yang diterapkan saat ini adalah pola mengkonsumsi sayur sayuran segar. Sayur sayuran segar banyak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Di beberapa benua seperti Eropa dan Amerika, sayuran segar sering dikonsumsi dalam bentuk salad. Tren konsumsi salad ini juga terjadi di Indonesia, khususnya di kota besar seperti Malang. Salad sendiri merupakan salah satu produk siap santap yang diproses secara minimal sehingga memiliki potensi untuk terkontaminasi patogen. Salah satu bakteri patogen yang dapat mengkontaminasi sayuran segar adalah Listeria monocytogenes (L. monocytegenes). L. monocytogenes merupakan bakteri penyebab listeriosis, infeksi keracunan makanan yang menyebabkan resiko kematian sebanyak 20%-30%. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya infeksi L. monocytogenes maka perlu adanya metode deteksi, salah satu metode yang cukup efektif untuk mendeteksi bakteri adalah PCR. Penelitian ini menggunakan Real Time PCR untuk mendeteksi adanya fragmen DNA L. monocytogenes menggunakan primer hly A pada produk sayuran segar yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan salad dikarenakan primer hly A ini cukup efektif untuk mendeteksi bakteri tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 4 jenis sampel sayuran berupa (tomat cherry, kubis merah, iceberg lettuce dan bawang bombay) yang diambil dari 5 tempat berbeda yaitu pasar tradisional dan supermarket didapatkan bahwa terdapat 10 dari keseluruhan 20 sampel terindikasi positif mengandung fragmen DNA L. monocytoenes yang ditunjukkan oleh nilai level ekspresi lebih besar dari 1.0.