Studi Ketebalan Irisan Dan Suhu Terhadap Sifat Fisik Pada Proses Pengeringan Kentang (Solanum Tuberosum L) Menggunakan Pengering Tipe Tray Dryer
Main Author: | Wicaksono, Fariz Catur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186251/1/FARIZ%20CATUR%20WICAKSONO.pdf http://repository.ub.ac.id/186251/ |
Daftar Isi:
- Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura dan sumber bahan pangan potensial, karena dilihat dari komposisi utamanya adalah sumber karbohidrat, asam amino, dan beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin B komplek serta vitamin C. Kandungan vitamin C pada kentang dapat mencukupi setengah kebutuhan per hari bagi orang dewasa dan lebih tinggi dibandingkan dengan padi dan gandum, Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman sayuran semusim, berumur 90-180 hari, dan termasuk tipe tanaman semak. Pengeringan merupakan salah satu usaha untuk mengurangi kadar air yang terkandung pada bahan. Dilakukannya pengeringan, resiko kerusakan atau jamur dapat dikurangi, sehingga suatu produk akan aman untuk disimpan maupun diolah lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh ketebalan irisan dan suhu terhadap sifat fisik dan laju pengeringan kentang, mengetahui pengaruh suhu terhadap hasil pengeringan kentang, menganalisa kadar air pada pengeringan kentang, serta untuk menganalisa laju pengeringan pada pengeringan kentang. Penelitian ini menggunakan tray dryer sebagai pengering kentang dan oven digunakan untuk mengukur kadar air. Pengeringan kentang dilakukan selama 6 jam dengan menggunakan tray dryer. Mutu kentang yang dihasilkan dari proses pengeringan dapat diketahui berdasarkan sifat fisik kentang. Hasil perhitungan yang telah didapat rendemen, kadar air, dan laju pengeringan. ix Didapatkan kadar air terbaik ketebalan 1 mm 5,55% ketebalan 2 mm 6,08% diketahui bahwa pengeringan lebih baik menggunakan ketebalan 1 mm dibandingkan dengan ketebalan irisan 2 mm. Dengan suhu 600C penurunana kadar air dan rendemen lebih baik dibandingkan dengan suhu 400C dan 500C, begitu juga dengan laju pengeringan pada suhu 600C ketebalan irisan 1 mm dan 2 mm memiliki perubahan yang lebih cepat. Rendemen yang dihasilkan dari perlakuan ketebalan irisan 1 mm pada suhu 40oC, 50 oC, 60oC adalah berkisar antara 20,90 -21,50 %. ketebalan irisan 2 mm 19,96 - 21,81 %.