PEMODELAN KINETIKA EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN DARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DENGAN METODE ULTRASONIK PENGARUH WAKTU EKSITASI

Main Author: Filia Nareswari, Bernardia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Online Access: http://repository.ub.ac.id/185393/1/BERNARDIA%20FILIA%20NARESWARI.pdf
http://repository.ub.ac.id/185393/
Daftar Isi:
  • "Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) adalah salah satu buah yang memiliki banyak kandungan gizi dan senyawa aktif seperti tannin, phlobatanin, saponin, flavonoid, terpenoid, kardiak glikosida, dan antiosianin. Senyawa aktif dalam belimbing wuluh dapat berfungsi sebagai antioksidan alami dan mencegah terjadinya berbagai macam penyakit akibat reaksi oksidasi sel di dalam tubuh. Antioksidan alami ini dapat dipisahkan melalui proses ekstraksi dengan teknik Ultrasonic Assisted Extraction atau UAE. Kelebihan dari teknik UAE yaitu dapat menghemat energi, mengurangi penggunaan pelarut, tidak memerlukan waktu yang lama, hemat biaya, dan terjadi di bawah temperatur pelarut. Bantuan gelombang ultrasonik pada teknik UAE akan mempercepat penetrasi dari cairan menuju dinding membran sel sehingga pelepasan senyawa aktif berlangsung lebih cepat. Mekanisme ini tentunya berlangsung dalam laju dan waktu tertentu yang perlu untuk dimodelkan secara matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu eksitasi terhadap aktivitas antioksidan pada hasil ekstraksi buah belimbing wuluh menggunakan metode UAE dan memodelkan kinetika reaksinya. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu waktu eksitasi (menit) dan percobaan diulang sebanyak tiga kali. Waktu eksitasi adalah lama waktu yang diperlukan untuk melakukan ekstraksi atau yang dalam metode UAE adalah waktu kontak antara gelombang ultrasonik dengan bahan dan pelarut. Faktor yang digunakan memiliki enam level perlakuan yaitu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit, dan 60 menit. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan alat ultrasonic bath dengan frekuensi 40 kHz dan suhu ekstraksi dikontrol sebesar 25°C. Hasil ekstrak kemudian dipekatkan dan dianalisis rendemen, kadar air, dan nilai IC50nya. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan berupa uji DMRT untuk mengetahui level perlakuan terbaik. Rendemen, kadar air, dan aktivitas antioksidan ekstrak belimbing wuluh kemudian dihitung kinetika reaksinya menggunakan rumus pemodelan orde nol, satu, dan dua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu eksitasi gelombang ultrasonik dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air, dan aktivitas antioksidan ekstrak buah belimbing wuluh. Perlakuan terbaik yang dipilih yaitu waktu eksitasi selama 60 menit yang menghasilkan aktivitas antioksidan paling tinggi dengan nilai IC50 311,04 ppm, rendemen 16,28%, dan kadar air 56,68%. Hasil fitting model reaksi dari rendemen, kadar air, dan nilai IC50 ketiganya menunjukkan bahwa proses reaksi kimia tersebut sesuai dengan model orde kedua. Nilai konstanta laju reaksi (k2) rendemen, kadar air, dan aktivitas antioksidan secara berurutan yaitu 0,0095%.min-1, -0,0104%.min-1, dan -0,0007 L.mg-1.min-1. Nilai laju ekstraksi mula – mulai (h) rendemen, kadar air, dan aktivitas antioksidan secara berurutan yaitu 3,2206 %.min-1 , -31,4465 %.min-1, -57,4713 mg.L-1.min-1."