Komparasi Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa (Pe) Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda
Main Author: | Andrian, Hasieb |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182161/ |
Daftar Isi:
- Kambing Peranakan Etawa (PE) adalah salah satu penyedia protein hewani asal ternak berupa daging dan susu. Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing kacang dengan kambing etawah yang keberadaannya sudah adaptif dengan topografi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan ketinggian tempat antara dataran rendah dan dataran tinggi terhadap produksi susu Kambing Peranakan Etawa(PE). . Penelitian dilakukan di daerah dataran rendah dan dataran tinggi, yaitu di kecamatan Bumiaji, Kota Batu dengan ketinggian ±1500 meter di atas permukaan laut dan di Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri dengan ketinggian ±110 meter di atas permukaan laut. Kegiatan berlangsung selama satu bulan yaitu dari 15 Desember 2019 – 15 Januari 2020. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kambing PE di Kecamatan Bumiaji yang berjumlah 30 ekor dengan kondisi laktasi bulan ke 2 dan 3 dan kambing PE di Kecamatan Kayen Kidul yang berjumlah 30 ekor dengan kondisi laktasi bulan ke 2 dan 3.. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan alat pengumpul informasi yaitu dokumentasi dan pengamatan. Pemilihan sampel ternak dilakukan secara purposive sampling, yaitu kambing perah laktasi bulan ke 2 dan 3 di Kecamatan Bumiaji dan di Kecamatan Kayen Kidul. Variabel yang terdiri dari suhu udara, kelembaban udara, THI dan pakan di analisis secara diskriptif. Sedangkan data produksi susu di analisis menggunakan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat memberian pengaruh signifikan terhadap produksi susu. Rata-rata produksi susu di masing-massing tempat menunjukkan angka yang berbeda nyata (P<0,05). Rata-rata produksi susu di dataran tinggi 1.19±0.79 liter sedangkan di dataran rendah rata-rata 0.83±0.55 liter. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketinggian tempat memberikan pengaruh terhadap tingkat produksi susu kambing PE, hal tersebut dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara di daerah tersebut. Suhu udara di dataran tinggi (Kecamatan Bumiaji) lebih sejuk dibandingkan dengan dataran rendah (Kecamatan Kayen Kidul) dengan kisaran 25oC sampai 30oC, sehingga produksi susu di dataran tinggi (Kecamatan Bumiaji) lebih tinggi di bandingkan dengan dataran rendah yaitu ±1.19 liter/ekor/hari. Tingkat kenyamanan juga mempengaruhi produksi susu, THI di dataran tinggi (Kecamatan Bumiaji) rata-rata 72.70 dan di dataran rendah (Kecamatan Kayen Kidul) 76.32.