Korelasi Kadar Protein Dan Lemak Terhadap Cita Rasa Tempe Kedelai (Glycine Max L.) Goreng Yang Beredar Di Kota Malang

Main Author: Pradana, Rafizaaz Andy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181623/1/Rafizaaz%20Andy%20P_%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181623/
Daftar Isi:
  • Tempe adalah produk makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang tertentu, berbentuk padatan kompak dan berbau khas serta berwarna putih atau sedikit keabu-abuan. Konsumsi utamanya dalam bentuk tempe dan tahu yang merupakan lauk pauk vital bagi masyarakat Indonesia. Ada bermacam-rnacam cara memproduksi tempe sehingga kualitas tempe yang diperdagangkan sangat bervariasi dan tempe mempunyai cita rasa yang berbeda beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar protein dan lemak terhadap cita rasa tempe kedelai goreng meliputi rasa, aroma dan tekstur tempe kedelai goreng di kota Malang sehingga disukai oleh masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan dalam rerata, standar error dan CV menggunakan Ms Excel. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa semakin tinggi kadar protein pada tempe kedelai maka semakin disukai panelis melalui uji hedonik, tetapi pada kadar lemak yang tinggi semakin tidak disukai oleh panelis. hal ini disebabkan karena tempe mengalami proses ketengikan. Dari hasil tempe terbaik, mempunyai kadar protein sebesar 23,29 ± 0,51%, kadar lemak sebesar 35,08 ± 0,67%, kadar air sebesar 27,18 ± 1,07%, kadar abu sebesar 0,566 ± 0,18%, karbohidrat sebesar 13,88% dan kadar Na sebesar 17,67 ± 0,57/100 g.