Optimasi Kombinasi Pelarut Terhadap Formulasi Sabun Cair Transparan Menggunakan Metode Simplex Lattice Design Dengan Penambahan Minyak Pepermin (Mentha Piperita L.) Dan Minyak Lavender (Lavandula, L.) Sebagai Antibakteri

Main Author: Puspita, Tika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181403/1/Tika%20Puspita%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181403/
Daftar Isi:
  • Optimasi sabun transparan dapat menghasilkam komposisi agen transparan yang tepat. Sabun antibakteri umumnya digunakan sebagai produk pembersih, tetapi masih banyak produk sabun antibakteri di pasaran yang menggunakan bahan antibakteri sintetis. Zat antibakteri alami alternatif dapat digunakan dengan menambahkan minyak atsiri antimikroba seperti minyak peppermin dan minyak lavender. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan proporsi optimal pelarut sabun cair transparan dan untuk menentukan aktivitas antibakteri pertumbuhan S. aureus. Pelarut yang dioptimalkan terdiri dari etanol, gliserin, dan gula cair. Respon yang diteliti meliputi transparansi, viskositas, pH, dan total asam lemak. Rancangan formula diaplikasikan dari metode Simplex Lattice Design (SLD) yang terdiri dari 13 formula. Evaluasi karakteristik sabun yang optimal terdiri dari uji organoleptik, alkali bebas, bobot jenis, kekuatan busa, dan aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi pelarut optimal terdiri dari 20% gula cair, 18% etanol, dan 18% gliserin. Nilai rata-rata respon transparansi, viskositas, pH, dan total asam lemak masing-masing adalah 98,3%, 553,33 cP, 10,04 dan 19,85%. Evaluasi karakteristik sabun optimum menunjukkan nilai alkali bebas 0,12±0,015%, bobot jenis 1,161 g/ml, daya busa 1,05±0,050 cm, dan zona hambat pertumbuhan S. aureus 10,17±2,753 mm.