Studi Pengomposan Daun dan Batang Jeruk Purut Sisa Distilasi Menggunakan Mix Culture Alami
Main Authors: | Rizqiyah, Putri Afiqotur, Kanza, Safira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1807/1/Rizqiyah%2C%20Putri%20Afiqotur%20and%20Kanza%2C%20Safira.pdf http://repository.ub.ac.id/1807/ |
Daftar Isi:
- Daun dan batang jeruk purut biasa diambil minyak atsiri yang terkandung di dalamnya menggunakan metode destilasi uap. Yield maksimum minyak atsiri yang didapatkan sebanyak 1,75%, sedangkan sisanya dalam jumlah besar adalah produk padatan berupa ampas daun dan batang jeruk purut yang masih belum banyak dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatan daun dan batang jeruk purut sisa distilasi adalah untuk pengomposan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi daun dan batang jeruk purut untuk dijadikan sebagai bahan baku pengomposan dengan mix culture alami dan mengetahui kualitas mutu kompos yang dihasilkan berdasarkan perubahan rasio C/N selama proses pengomposan. Penelitian dilakukan menggunakan metode bin composting selama 8 minggu (56 hari) dengan variasi kondisi, yaitu aerob dan anaerob. Pada proses pengomposan, hanya dilakukan pengontrolan kelembaban. Kemudian dilakukan pengujian secara visual, organoleptik, pH, suhu, kelembaban dan rasio C/N. Pengomposan aerob dan anaerob melewati fase mesofilik, fase termofilik, dan fase mesofilik kedua. Fase maturasi tidak terjadi meskipun suhu kompos telah sama dengan suhu lingkungan. Hal ini disebabkan proses pengomposan tidak berjalan dengan baik. Aktivitas mikroorganisme pengomposan mengalami perlambatan dikarenakan kondisi pengomposan yang tidak terkontrol dengan baik. Rasio C/N awal yang rendah sebesar 4,98/1 menyebabkan pengomposan cenderung berjalan pada kondisi anaerob. Selain itu, suhu pengomposan juga tidak terkontrol akibat besarnya penyusutan massa kompos, sehingga proses pengomposan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Meskipun pada minggu ke-8 rasio C/N kompos aerob dan anaerob telah sesuai dengan standar SNI yaitu sebesar 15,86 dan 16,42, namun hal tersebut tidak dapat menjadi indikasi keberhasilan pengomposan. Hal ini dikarenakan yield kompos yang dihasilkan sangat rendah yaitu 1,8% untuk pengomposan aerob dan 2,1% untuk pengomposan anaerob. Dari yield yang sangat rendah tersebut, diperoleh hasil pengujian visual dan organoleptik, lebih dari 50% koresponden memilih kompos hasil pengomposan anaerob memiliki bau, warna dan tekstur yang mirip dengan tanah. Dengan demikian dapat diketahui bahwa daun dan batang jeruk purut sisa distilasi tidak dapat langsung digunakan sebagai bahan baku pengomposan sehingga perlu adanya pre-treatment sebelum dilakukan proses pengomposan.