Pembuatan Kertas Seni Dari Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Dan Kertas Hvs Bekas Dengan Chemical Pulping (Kajian Konsentrasi Larutan Naoh Dan Penambahan Kertas Hvs Bekas)

Main Author: Retnowati, Dian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180371/1/DIAN%20RETNOWATI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/180371/
Daftar Isi:
  • Rumput gajah merupakan tanaman hijauan yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia). Di Indonesia produksi segar rumput gajah mencapai 277 ton/ha/tahun (36 ton/ha/tahun bahan kering). Di Desa Bokor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang luas tanaman pakan ternak yang salah satunya rumput gajah sekitar 4 ha (Dinas komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang, 2019). Menurut Nasution et al. (2016) serat kasar rumput gajah sebesar 40,85%. Dengan adanya serat maka rumput gajah dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp untuk kertas seni (Tahirzadeh et al., 2008). Kertas seni merupakan kertas dengan penampilan estetik yang berbeda dengan kertas tipis biasa yang kebanyakan polos teksturnya. Pada pembuatan pulp rumput gajah menggunakan proses pulping secara kimiawi dengan NaOH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan NaOH dan penambahan kertas HVS bekas terhadap kadar air, rendemen, ketahanan tarik, ketahanan sobek dan warna kertas seni yang dihasilkan serta mengetahui perlakuan terbaik pada parameter kadar air, rendemen, ketahanan tarik, ketahanan sobek dan warna kertas seni yang dihasilkan. Rancangan penelitian pembuatan kertas seni menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor Pertama adalah konsentrasi larutan NaOH yang terdiri dari 3 level yaitu konsentrasi larutan NaOH 8%, 9% dan 10%. Faktor kedua adalah penambahan kertas HVS bekas yang terdiri dari 3 level, yaitu 40%, 50% dan 60%. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak dua kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Parameter yang diamati yaitu kadar air, rendemen, ketahananvii tarik, ketahanan sobek dan warna kertas seni. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam Analysis Of Variance (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan. Jika hasilnya berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan nilai (α=0,05) dan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 95% atau α=0,05 apabila terdapat interaksi antara kedua faktor. Analisis perlakuan terbaik pada sampel diuji menggunakan metode Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi NaOH berpengaruh signifikan terhadap ketahanan tarik, ketahanan sobek dan warna kekuningan (b*). Faktor penambahan kertas HVS bekas berpengaruh signifikan terhadap kadar air, rendemen, ketahanan tarik, ketahanan sobek dan warna kekuningan (b*). Interaksi antara kedua faktor konsentrasi NaOH dan penambahan kertas HVS bekas tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar air, rendemen, ketahanan tarik, ketahanan sobek dan warna kekuningan (b*). Perlakuan terbaik diperoleh pada kombinasi konsentrasi NaOH 9% dan penambahan kertas HVS bekas 60% (A2B3) dengan nilai kadar air 8,570%, rendemen 11,535%, ketahanan tarik 0,072 kgf.cm-2, ketahanan sobek 94,235 gf dan warna kekuningan (b*) 8,540