Analisis Pengaruh Penambahan Ampas Tahu, Rumput Laut (Gracilaria Sp.), Dan Kotoran Ayam Terhadap Produksi Metana Pada Biogas Limbah Sayur Dan Buah (Studi Kasus: Pasar Induk Gadang Kota Malang)

Main Author: Naraswati, Ade Septin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180234/1/ADE%20SEPTIN%20NARASWATI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/180234/
Daftar Isi:
  • Kota Malang memiliki empat belas pasar yang dikelola Dinas Perdagangan dan menjadi pusat perekonomian masyarakat. Pasar terbesar dan menjadi pemasok bagi pasar lainnya di Kota Malang adalah Pasar Gadang. Pasar ini beroperasi 24 jam dan memiliki luas area sekitar tiga hektar. Aktivitas jual beli yang ada secara tidak langsung menyebabkan banyaknya produksi sampah setiap harinya. Sehingga, perlu adanya pengurangan dampak limbah padat organik Pasar Gadang dengan memanfaatkannya sebagai biomassa. Salah satu teknologi tepat guna yang dapat memanfaatkan biomassa untuk energi adalah biogas secara anaerobic digestion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik limbah sayur dan buah (LP), ampas tahu (AT), rumput laut (RL), dan kotoran ayam (KA) dan pengaruh penambahannya pada metana dan potensi energi listrik secara anaerobic digestion. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga pengulangan. Rasio sampel meliputi LP (100), sampel LP:AT (50:50), LP:AT (70:30), LP:RL (50:50), LP:RL (70:30), LP:KA (50:50), dan LP:KA (70:30) dalam berat basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel LP, AT, RL, dan KA mengandung bahan organik karbohidrat, protein, lemak sehingga dapat digunakan sebagai nutrisi pada pembuatan biogas. Total produksi metana terbesar dimiliki oleh LP (100) dengan rata-rata 0,063 mL/gVS dan LP:KA (50:50) sebesar 0,048 mL/gVS. Sampel LP:AT (70:30) sebesar 0,034 mL/gVS, LP:KA (70:30) sebesar 0,030 mL/gVS, LP:RL (50:50) sebesar 0,029 mL/gVS, LP:AT (50:50) sebesar 0,026 mL/gVS, dan LP:RL (70:30) sebesar 0,022 mL/gVS. Penghitungan secara teoritis juga menunjukkan bahwa sampel LP:KA (50:50) memiliki estimasi potensi listrik tertinggi dari keseluruhan sampel yaitu 180,252 kWh, sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan.