Pengaruh Konsentrasi Amonia dan Lama Demetoksilasi dan Amidasi Terhadap Karakteristik Pektin dari Kulit Pisang (Musa Paradisiaca) Candi Menggunakan Larutan NH4OH
Main Author: | Amalia, Fania Dewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179966/ |
Daftar Isi:
- Pektin merupakan polisakarida yang dapat ditemukan pada tanaman dan banyak digunakan sebagai gelling agent, pengemulsi, pengembang, dan penstabil, serta digunakan dalam bidang farmasi dan kosmetik. Pektin dapat diekstraksi dari kulit pisang candi yang akan menghasilkan High Methoxyl Pectin (HMP). Selain HMP, jenis lain dari pektin yaitu Low Methoxyl Pectin (LMP) juga memiliki lebih banyak sifat fungsional. HMP dapat diubah menjadi LMP dengan metode demetoksilasi salah satunya dalah demetoksilasi amonia. Metode demetoksilasi amonia ini juga menyebabkan adanya amida pada rantai pektin yang memberikan beberapa keuntungan seperti pembentukan gel pektin yang lebih mudah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi amonia dan lama demetoksilasi serta interaksinya terhadap karakteristik pektin kulit pisang candi terdemetoksilasi amonia. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor I adalah konsentrasi amonia yang terdiri atas 3 level yaitu 1N, 2N, dan 3N dan faktor II adalah lama waktu demetoksilasi yang terdiri atas 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila hasil menunjukkan adanya pengaruh, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata (α 5%). Pektin sebelum demetoksilasi memiliki rendemen 12,51%, berat ekivalen 10057,79 mg/ekivalen, kadar metoksil 7,26%, kadar galakturonat 43,00%, derajat esterifikasi 95,90%, kadar air 10,56%, kadar abu 1,68%, dan tingkat kecerahan 51,68%. Pektin setelah demetoksilasi memiliki rentang rendemen 0,63-0,78%, berat ekivalen 4545,45-8353,33 mg/ekivalen, kadar metoksil 0,37-0,56%, kadar galakturonat 4,43-6,69%, derajat esterifikasi 40,23-58,33%, kadar air 8,57- 14,20%, kadar abu 0,64-2,76%, tingkat kecerahan 37,17-47,00. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa kadar metoksil dan derajat esterifikasi pektin setelah demetoksilasi amonia mengalami penurunan, dimana kadar metoksil yang semula 7,26% menjadi 0,37+0,56%, sedangkan derajat esterifikasi pektin yang semula 95,90% menjadi 40,25-58,33%. Selain itu, berdasarkan uji FTIR dapat diketahui bahwa setelah demetoksilasi terdapat gugus amida pada bilangan gelombang 1634,36 cm-1.