Pengaruh Subtitusi Pollard dengan Kulit Ari Kedelai pada Pakan Konsentrat Kambing Peranakan Etawa Terhadap Profil Darah, Konversi Pakan, dan IOFC

Main Author: Putri, Natasya Lutfiana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179585/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan konsumsi susu sapi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk susu. Kambing Peranakan Etawa (PE) merupakan salah satu jenis kambing perah penghasil produk susu selain ternak sapi perah. Kambing perah diketahui mampu memproduksi susu + 2 liter per hari bergantung pada genetik ternak dan manajemen pemeliharaan. Susu kambing bermanfaat bagi kesehatan karena memiliki protein lengkap dari semua jenis asam amino esensial tanpa kandungan lemak sebesar susu sapi. Molekul-molekul lemaknya hanya sebesar 1/9 ukuran molekul susu sapi, sehingga lebih mudah dicerna. Faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas susu salah satunya yaitu pakan. Kulit ari kedelai merupakan limbah dari pengolahan hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kulit ari kedelai memiliki protein kasar sebesar 14,45%, lemak kasar 3,04%, abu 3,15%, serat kasar 47,01% dan energi metabolis 3.060,48 Kkal/kg. Pollard digunakan sebagai penyeimbang protein kasar dalam kulit ari kedelai. Pollard gandum mengandung protein kasar sebesar 19,66%, serat kasar 6,84%, dan lemak kasar 4,8%. Penelitian dilaksanakan di Madukara Farm, Jl. Abdul Ghonaim No. 12 Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Analisa Proksimat kandungan bahan pakan dilakukan di Laboratorium Pakan Dinas Peternakan Kabupaten Blitar. Analisis sampel darah dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 17 November 2018 sampai 31 Januari 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi pollard dengan kulit ari kedelai pada pakan konsentrat kambing perah Peranakan Etawa (PE) terhadap Profil Darah, Konversi Pakan dan IOFC. Materi penelitian yaitu menggunakan ternak Kambing perah jenis Peranakan Etawa sebanyak 12 ekor dengan seleksi berdasarkan minggu laktasi. Kulit ari kedelai diperoleh dari pengepul di daerah Blitar dan Pollard Cap Angsa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 4 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Perlakuan yang diamati yaitu P1 (50% konsentrat (kulit ari kedelai 26.03% + pollard 23.96%) + ( 50% hijauan (13.30% rumput gajah + 36.70% klobot jagung), P2 (50% konsentrat (kulit ari kedelai 29.65% + pollard 20.32%) + ( 50% hijauan (13.30% rumput gajah + 36.70% klobot jagung), P3 (50% konsentrat (kulit ari kedelai 33.78% + pollard 16.21%) + (50% hijauan (13.30% rumput gajah + 36.70% klobot jagung), P4 (50% konsentrat (kulit ari kedelai 38.44% + pollard 11.55%) + ( 50% hijauan (13.30% rumput gajah + 36.70% klobot jagung). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis Peragam Kovarian (Ankova) dan dilanjutkan dengan Analisis Ragam Varian (Anova), apabila terdapat perbedaan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian pollard dengan kulit ari pada pakan Kambing perah Peranakan Etawa (PE) tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap profil darah (urea darah dan glukosa darah), namun berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai konversi pakan dan IOFC. Rataan kadar urea darah P1, P2, P3 dan P4 secara berturut-turut adalah 18.23±1.29 mg/dl; 19.60±1.20 mg/dl; 19.23±0.35 mg/dl; 19.13±0.70 mg/dl. Rataan kadar glukosa darah diketahui dari P1, P2, P3 dan P4 secara berturutturut yaitu 57,00±2,65 mg/dl; 63.00±2.00 mg/dl; 58.00±2.00 mg/dl; 58.33±6.03 mg/dl. Konversi pakan dari P1, P2, P3 dan P4 secara berturut-turut adalah 1.95±0.02; 2.15±0.02; 1.95±0.01 dan 2.02±0.02. Nilai IOFC dari P1, P2, P3, dan P4 secara berturut-turut adalah 10018.28±104.90; 8225.89±27.06; 10313.07±99.54 dan 10914.24±189.76. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa subtitusi pollard dengan kulit ari kedelai pada P2 memberikan pengaruh paling baik untuk urea darah dan glukosa darah yaitu 19.60 mg/dL dan 63.00 mg/dL, sedangkan untuk konversi pakan subtitusi pollard dengan kulit ari kedelai pada P4 merupakan perlakuan paling efisien yaitu sebesar 1.75. Pakan perlakuan terbaik yaitu pada P4 Rp 10914.24/ekor/hari untuk IOFC.