Perencanaan Tata Ruang Sebagai Upaya Mewujudkan Pembangunan Kota Berkelanjutan Dalam Perspektif Stakeholders (Studi Analisis Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto)
Main Author: | Adianti, Shelly Yunita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/176095/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi sosial dan lingkungan yang secara global mengalami penurunan akibat beban pembangunan dan urbanisasi daerah perkotaan. Kota merupakan wilayah yang paling bertanggung jawab terhadap munculnya pemanasan global dan perubahan iklim secara global. Kota Mojokerto sebagai salah satu kota terpadat di Provinsi Jawa Timur ditinjau dari kondisi sosial dan lingkungannya mengalami penurunan ditandai dengan beberapa hal yaitu polusi akibat beban emisi, belum optimalnya transportasi publik, tidak optimalnya pengelolaan sektor informal, hingga alih fungsi lahan di beberapa area. Penelitian ini berfokus pada penilaian kemampuan substansi perencanaan tata ruang yaitu RTRW Kota Mojokerto untuk mewujudkan pembangunan kota berkelanjutan. Konsep-konsep perencanaan dan konsep kota berkelanjutan inilah yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkritisi RTRW Kota Mojokerto. Pemangku kepentingan (stakeholders) memiliki banyak pengaruh dalam perumusan substansi perencanaan tata ruang, sehingga konsep perencanaan dan konsep kota berkelanjutan mengkritisi Perda RTRW ditinjau melalui sudut pandang perspektif stakeholders. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis secara komprehensif dan terinci tentang perencanaan tata ruang Kota Mojokerto secara umum dalam perspektif stakeholders dan konsepsi kota berkelanjutan perencanaan tata ruang Kota Mojokerto dalam perspektif stakeholders. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatitf dengan metode teknik analisis Miles, Huberman dan Saldana untuk memperoleh kesimpulan analisis perspektif stakeholders berdasarkan konsep perencanaan dan konsep kota berkelanjutan. Hasil penelitian melalui analisis kualitatif Miles Huberman dan Saldana menunjukkan bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mojokerto termasuk ke dalam jenis perencanaan perencanaan fisik, perencanaan horizontal dan vertikal, perencanaan top down, sehingga membutuhkan pelibatan stakeholders yang lebih besar dalam proses perencanaannya. Ditinjau dari proses perencanaannya, terdapat dua tahapan yang tidak dilakukan dalam penyusunan RTRW Kota Mojokerto yaitu pengembangan alternatif rencana dan analisis feasibilitas. Ketiadaan dua proses ini ternyata berpengaruh besar terhadap kelayakan RTRW dalam hal arahan peruntukan lahan yang direncanakan. RTRW Kota Mojokerto dengan konsep kota berkelanjutan ditinjau dari kriteria 5E yaitu economy, ecology, equity, engagement, dan energy. Secara economy, penataan pasar lebih fokus memperhatikan penataan pasar yang sudah terbangun, RTRW agar memuat rencana sektor informal wilayah Barat, elemen-elemen pertumbuhan ekonomi dimunculkan di wilayah Barat, arah xi investasi kota diperjelas, dan perencanaan ekonomi regional dengan saling memberikan multiplier effect. Secara Ecology,harus ada penyusunan baku mutu lingkungan, revisi RTRW akibat pencaplokan lahan warga akibat kebutuhan rencana RTH, dan pemanfaatan sempadan sebagai wisata waterfront. Secara Equity, Perda RTRW agar didukung oleh perencanaan infrastruktur untuk disabilitas. Secara Engagement, dalam perencanaan peruntukan lahan milik warga, Perda RTRW harus melibatkan masyarakat dan pihak swasta, peran BKPRD dioptimalkan, dan DPRD menjadi jembatan antara pemerintah dengan masyarakat. Secara Energy harus ada peningkatan perencanaan transportasi berbasis penggunaan lahan, dan menyegerakan Perda RDTRK demi aturanaturan persil bangunan yang mampu menghemat energi.