Kuaitas Semen Beku Kambing dalam Pengencer Susu Skim Kuning Telur dengan Penambahan Ekstrak Semanggi Air (Marsiea crenata)

Main Author: Pridiawati, Kholiyah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/175905/
Daftar Isi:
  • Kambing Boer merupakan salah satu bangsa kambing tipe pedaging yang memiliki pertumbuhan relatif cepat dengan laju pertumbuhan bobot badan 140-250 g/ekor/hari dan produktivitas yang tinggi dengan persentase daging karkas kambing Boer 40-50% dari bobor badannya, sehingga dalam hal ini dapat dilakukan persilangan untuk meningkatkan mutu genetik dan populasi kambing di Indonesia melalui Inseminasi Buatan (IB). Penggunaan semen beku untuk IB memiliki keuntungan dapat disimpan lebih lama, tetapi pengaruh cekaman dingin selama prosesing dapat menurunkan kualitas semen. Penambahan bahan pengencer yang tepat dapat mempertahankan kualitas semen beku. Adanya kandungan antioksidan dalam ekstrak semanggi air diharapkan mampu mempertahankan kualitas semen beku kambing Boer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak semanggi air (Marsilea crenata) dalam pengencer susu skim kuning telur terhadap kualitas semen beku kambing Boer. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kualitas semen beku kambing Boer dan dapat bermanfaat bagi peternak untuk meningkatkan produktivitas kambing melalui teknik IB. Materi yang digunakan yaitu semen kambing Boer dari Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Penampungan dilakukan dua kali dalam seminggu dengan menggunakan vagina buatan. Syarat semen segar yang digunakan untuk pengenceran yaitu memiliki nilai motilitas individu ≥70% dengan motilitas massa minimal 2+. Pengencer yang digunakan yaitu susu skim kuning telur (SSKT) tanpa penambahan ekstrak semanggi air (ESA). Kuning telur yang digunakan berasal dari telur ayam buras yang berumur kurang dari tiga hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu experimental laboratorium dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P0 (SSKT + 0% ESA), P1 (SSKT + 1% ESA), P2 (SSKT + 3% ESA), dan P3 (SSKT + 5% ESA) yang masing-masing diulang sebanyak 10 kali. Apabila hasil yang didapatkan berbeda sangat nyata atau nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Variabel yang diamati selama penelitian yaitu motilitas individu, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran spermatozoa pada semen beku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak semanggi air dengan persentase yang berbeda dalam pengencer susu skim kuning telur setelah pembekuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap persentase motilitas individu spermatozoa dengan nilai tertinggi ke terendah yaitu P1 (50±4,08%), P2 (48,5±4,74%), P0 (47,5±4,25%), dan P3 (44,5±5,50%). Penambahan ekstrak semanggi air dengan persentase yang berbeda dalam pengencer susu skim kuning telur setelah pembekuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap viabilitas dan integritas membran spermatozoa. Persentase viabilitas spermatozoa dari nilai tertinggi ke terendah yaitu P3 (61,70±1,62%), P2 (61,17±1,11%), P1 (60.73±2,34%), dan P0 (58,93±2,40%). Persentase integritas membran spermatozoa dari nilai tertinggi ke terendah yaitu P3 (49,04±1,65%), P2 (48,15±2,08%), P1 (47,02±2,82%), dan P0 (45,15±3,87%). Sedangkan penambahan esktrak semanggi air dengan persentase yang berbeda dalam pengencer susu skim kuning telur setelah pembekuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap persentase abnormalitas spermatozoa. Berikut persentase abnormalitas spermatozoa dari nilai tertinggi ke terendah yaitu P3 (6,34±2,11%), P2 (6,15±2,31%), P1 (5,6±1,95%), dan P0 (5,38±0,58%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan ekstrak semanggi air sebesar 3% mampu mempertahankan kualitas semen beku kambing Boer terhadap persentase motilitas individu, persentase viabilitas, dan persentase integritas membran spermatozoa sebelum pembekuan dan setelah pembekuan. Saran dari penelitian ini adalah adanya penelitian lanjutan untuk Inseminasi Buatan (IB) menggunakan semen beku kambing Boer dalam pengencer susu skim kuning telur yang ditambahkan ekstrak semanggi air 3% untuk mengetahui tingkat keberhasilannya.