Implikasi Yuridis Pengakuan Amerika Serikat Kepada Juan Guaido Sebagai Presiden Sementara Venezuela Menurut Hukum Internasional

Main Author: Nasution, Farhan Alex Putra
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/174429/
ctrlnum 174429
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/174429/</relation><title>Implikasi Yuridis Pengakuan Amerika Serikat Kepada Juan Guaido Sebagai Presiden Sementara Venezuela Menurut Hukum Internasional</title><creator>Nasution, Farhan Alex Putra</creator><subject>341.26 States</subject><description>Dalam konflik internal antara pemerintah dan oposisi, upaya kudeta oleh pihak oposisi akan terjadi karena ketidakpuasan terhadap pemerintah dalam menjalankan fungsinya yang telah berlangsung lama atau penyalahgunaan kewenangan oleh pemerintah dengan memanfaatkan kekuasaannya sehingga merugikan negara. Pada saat pemimpin oposisi mendeklarasikan dirinya sebagai kepala Negara dan sebagian Negara lain mengakui statusnya sebagai kepala negara maka disebut pengakuan pemerintah baru, bahwa negara tersebut telah siap dan bersedia mengadakan hubungan dengan pemerintahan yang baru diakui sebagai organ yang bertindak untuk dan atas nama negaranya. Pengakuan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela dan menolak pengakuan terhadap Nicholas Maduro yang merupakan presiden terpilih Venezuela tentu memiliki akibat hukum mengingat pengakuan merupakan dasar dalam hukum internasional untuk dapat melakukan hubungan internasional.&#xD; Berdasarkan hal diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah: (1) Apakah pengakuan Amerika Serikat kepada Juan Guaido sebagai Presiden Sementara Venezuela dapat dibenarkan menurut Hukum Internasional? (2) Bagaimana implikasi yuridis pengakuan Amerika Serikat kepada Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela terhadap hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Venezuela?. Penulisan karya tulis ini menggunakan metode Yuridis Normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Dengan menggunakan metode diatas, penulis memperoleh jawaban bahwa pengakuan terhadap Juan Guaido oleh Amerika Serikat tidak dapat dibenarkan dalam Hukum Internasional. Pengakuan tersebut merupakan bentuk intervensi terhadap kemerdekaan politik Venezuela yang melanggar Pasal 2 ayat (4) Piagam PBB 1945. Pengakuan tersebut tidak memenuhi ketentuan-ketentuan mengenai pengakuan pemerintahan baru. Akibat hukum pengakuan Amerika Serikat kepada Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela terhadap hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Venezuela adalah terjadinya pemutusan hubungan diplomatik kedua negara, Venezuela memberikan status persona non grata kepada para diplomat Amerika Serikat di Venezuela dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika. Pemutusan hubungan diplomatik dengan Amerika serikat dapat dibenarkan menurut Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik.</description><date>2019-08-23</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Nasution, Farhan Alex Putra (2019) Implikasi Yuridis Pengakuan Amerika Serikat Kepada Juan Guaido Sebagai Presiden Sementara Venezuela Menurut Hukum Internasional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FH/2019/246/051908845</relation><recordID>174429</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Nasution, Farhan Alex Putra
title Implikasi Yuridis Pengakuan Amerika Serikat Kepada Juan Guaido Sebagai Presiden Sementara Venezuela Menurut Hukum Internasional
publishDate 2019
topic 341.26 States
url http://repository.ub.ac.id/174429/
contents Dalam konflik internal antara pemerintah dan oposisi, upaya kudeta oleh pihak oposisi akan terjadi karena ketidakpuasan terhadap pemerintah dalam menjalankan fungsinya yang telah berlangsung lama atau penyalahgunaan kewenangan oleh pemerintah dengan memanfaatkan kekuasaannya sehingga merugikan negara. Pada saat pemimpin oposisi mendeklarasikan dirinya sebagai kepala Negara dan sebagian Negara lain mengakui statusnya sebagai kepala negara maka disebut pengakuan pemerintah baru, bahwa negara tersebut telah siap dan bersedia mengadakan hubungan dengan pemerintahan yang baru diakui sebagai organ yang bertindak untuk dan atas nama negaranya. Pengakuan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela dan menolak pengakuan terhadap Nicholas Maduro yang merupakan presiden terpilih Venezuela tentu memiliki akibat hukum mengingat pengakuan merupakan dasar dalam hukum internasional untuk dapat melakukan hubungan internasional. Berdasarkan hal diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah: (1) Apakah pengakuan Amerika Serikat kepada Juan Guaido sebagai Presiden Sementara Venezuela dapat dibenarkan menurut Hukum Internasional? (2) Bagaimana implikasi yuridis pengakuan Amerika Serikat kepada Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela terhadap hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Venezuela?. Penulisan karya tulis ini menggunakan metode Yuridis Normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Dengan menggunakan metode diatas, penulis memperoleh jawaban bahwa pengakuan terhadap Juan Guaido oleh Amerika Serikat tidak dapat dibenarkan dalam Hukum Internasional. Pengakuan tersebut merupakan bentuk intervensi terhadap kemerdekaan politik Venezuela yang melanggar Pasal 2 ayat (4) Piagam PBB 1945. Pengakuan tersebut tidak memenuhi ketentuan-ketentuan mengenai pengakuan pemerintahan baru. Akibat hukum pengakuan Amerika Serikat kepada Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela terhadap hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Venezuela adalah terjadinya pemutusan hubungan diplomatik kedua negara, Venezuela memberikan status persona non grata kepada para diplomat Amerika Serikat di Venezuela dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika. Pemutusan hubungan diplomatik dengan Amerika serikat dapat dibenarkan menurut Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik.
id IOS4666.174429
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-28T06:57:55Z
last_indexed 2021-10-28T06:57:55Z
recordtype dc
_version_ 1751454086302007296
score 17.538404