Desain Eksperimen Taguchi Untuk Memperbaiki Kadar Kafein Pada Kopi Arabica Java Ijen-Raung
Main Author: | Izzulhaq, Muhammad David |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1730/1/Muhammad%20David%20Izzulhaq.pdf http://repository.ub.ac.id/1730/ |
Daftar Isi:
- Di era modern ini masyarakat dituntut untuk lebih produktif dalam bekerja dan berkarya. Penggunaan doping atau stimulan menjadi sangat umum digunakan masyarakat modern demi mendukung aktifitasnya agar lebih produktif. Kopi menjadi salah satu pilihan stimulan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Kafein yang terkandung dalam kopi jika dikonsumsi secara wajar secara klinis mampu meningkatkan daya tahan tubuh, daya keterjagaan, bahkan meningkatkan taraf kognitif otak. Sebaliknya, bila kafein yang dikonsumsi melebihi batas wajar maka efek negatif akan diderita oleh penggunanya. Oleh sebab itu pemerintah melalui BSNI mengeluarkan SNI mengenai kopi bubuk yang salah satunya mengatur tentang kandungan kafein yang dibolehkan. CV. Nurtanio Abadi merupakan salah satu perusahaan baru yang memproduksi kopi bubuk di kabupaten bondowoso. Berdasarkan penuturan pengelola, dalam produksinya masih ditemukan beberapa produk yang tak mendapatkan sertifikasi layak oleh dinkes dikarenakan kadar kafein beberapa produknya khususnya kopi Arabica Java Ijen-Raung yang menyimpang dari batas SNI yang dibolehkan. Perbaikan kualitas kadar kafein yang menyimpang dari SNI itulah yang ingin diteliti lebih lanjut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Taguchi untuk melakukan perbaikan terhadap nilai-nilai kafein yang menyimpang dari batas yang ditentukan oleh SNI. Penelitian ini dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembuatan bubuk kopi Arabica Java Ijen-Raung. Selanjutnya faktorfaktor tersebut dibedakan antara yang dapat dikendalikan dan yang tidak. Setelah itu, melalui wawancara dengan ahli, studi literatur, dan mempertimbangkan penelitian terdahulu akan diambil 4 faktor beserta level faktornya yang dianggap paling signifikan dalam mempengaruhi perubahan nilai kadar kafein. Setelah 4 faktor didapat, maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan dengan menggunakan Orthogonal Array L9(34) untuk didapatkan tabel respon. Perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan ANOVA sebagai instrumen statistik hingga didapatkan nilai optimal untuk masing-masing faktor dan levelnya. Penelitian diakhiri dengan pengujian eksperimen Konfirmasi kemudian membandingkan hasil antara nilai eksperimen dengan nilai konfirmasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kadar kafein agar sesuai dengan SNI dari yang terbesar kontribusinya berturut-turut yakni lama penyangraian dengan kontribusi sebesar 66,6 %, suhu penyangraian dengan kontribusi sebesar 19,3 %, lama fermentasi dengan kontribusi sebesar 9,86%, serta lama penjemuran dengan kontribusi sebesar 0,5 %. Serta setting level faktor optimal yang didapatkan yaitu faktor A level 2 (lama penjemuran 7 hari), faktor B level 2 (lama fermentasi 24 jam), faktor C level 2 (lama penyangraian 12 menit), serta faktor D level 3 (suhu penyangraian 150o C).