Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Produk Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Pada Ud. Mina Makmur Kecamatan Gayamsari Kota Semarang Jawa Tengah

Main Author: Safitriani, Nindi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/169756/1/NINDI%20SAFITRIANI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/169756/
Daftar Isi:
  • Sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu sumber bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi wilayah, perlu ada suatu wilayah andalan yang berorientasi untuk mengembangkan potensi daerah masing – masing. Salah satu daerah yang menopang perekonomian pulau Jawa adalah Jawa Tengah terutama di Kota Semarang. Salah satu produk perikanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah ikan bandeng karena memiliki rasa cukup enak dan gurih serta harga juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat di Indonesia dan kaya akan gizi. Ikan bandeng juga memilki kelemahan yaitu daging ikan bandeng yang berbau lumpur serta duri - duri bandeng yang tidak mudah dibersihkan sehingga dibutuhkan suatu upaya penangan dalam pemanfaatan ikan bandeng yaitu dengan mengolah ikan bandeng menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Pengolahan ikan di Indonesia sebagian besar merupakan pengolahan tradisional, karena pengolahan modern memerlukan persyaratan yang sulit dipenuhi oleh perikanan skala kecil. Kondisi ini menggambarkan bahwa pengolahan tradisional masih mempunyai prospek untuk dikembangkan mengingat UKM memiliki peranan penting bagi masyarakat di tengah krisis ekonomi. Dengan memupuk UKM diyakini akan dapat dicapai pemulihan ekonomi. Hal serupa juga berlaku pada sektor modern dan tradisional, karena itu lebih mudah dimasuki oleh pelaku - pelaku usaha yang baru sehingga dibutuhkan sebuah strategi untuk mampu mengembangkan sebuah usaha yang mampu bersaing di era modern ini Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mengetahui profil usaha pada UD. Mina Makmur Kecamatan Gayamsari. (2) Menganalisis kelayakan usaha dari kondisi finansial dan non finansial pada UD. Mina Makmur. (3) Menganalisis faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) pada UD. Mina Makmur. (4) Menemukan alternatif strategi yang digunakan dalam pengembangan usaha pengolahan produk ikan bandeng UD. Mina Makmur melalui metode kombinasi AHP dan SWOT. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Alat analisis yang digunakan yaitu metode analisis SWOT dan AHP. SWOT digunakan untuk menghasilkan alternatif strategi kemudian di olah dengan analisis AHP untuk menentukan prioritas strategi dalam mencapai strategi pengembangan usaha. Pengolahan data dalam metode AHP ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Office Excel dan Expert Choice V.11. UD. Mina Makmur merupakan usaha pengolahan produk ikan bandeng yang di dirikan oleh Ibu Hartini Darmono pada tahun 1980. Pada aspek teknis terdiri dari bahan baku produksi, sarana dan prasarana usaha serta proses produksi pengolahan ikan bandeng dimana secara kesulurahan sudah berjalanviii dengan baik dan kualitas bahan baku dan fasilitas sudah berstandar SNI. Pada aspek manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan sudah cukup baik dalam menjalankan per masing – masing tugas. Pada aspek pemasaran usaha ini sudah memiliki sasaran pasar sendiri yang standar sudah pada level instansi dan luar negeri. Pada aspek finansial usaha ini dikatakan layak secara jangka pendek dan jangka panjang. Pada aspek hukum UD. Mina Makmur memiliki surat-surat perizinan usaha yaitu dalam bentuk NPWP, HACCP, TDP, PIRT, Halal MUI, SIUP, NPWP, SKP, HAKI, SNI. Pada aspek sosial usaha ini membantu kaum wanita pada daerah Kel. Tambakrejo untuk mencari nafkah dan memperluas relasi. Kemudian usaha ini memiliki nilai zakat. Pada aspek lingkungan usaha ini terdapat 2 jenis limbah, yaitu limbah cair dan limbah padat dan belum memiliki IPAL yang khusus. Pada aspek kelembagaan, usaha ini memiliki kerja sama dengan masyarakat dan beberpa instansi daerah serta dijadikan sebagai Pusat Pelatihan Hasil Perikanan Swadaya (P4S) yang bisa diikuti oleh umum berupa kegiatan pelatihan, studi banding, bimbingan dan permagangan. Hasil analisis SWOT terdapat 16 alternatif strategi dimana seluruh strategi tersebut diambil dalam pemilihan strategi pengembangan usaha tanpa menggunakan diagram SWOT. Pada strategi SO (Stenght – Opportunities) terdiri dari strategi mempertahankan dan meningkatkan kualitas UKM, memaksimalkan pelayanan konsumen, memperkuat dan memperluas kerja sama antar instansi, menjadi sponsor kegiatan. Pada strategi WO (Weakness – Opportunities) terdiri dari strategi memberikan pelatihan kepada karyawan, menambah fasilitas penunjang produksi, meningkatkan promosi secara intensif dan menambah cabang usaha. Pada strategi ST (Strenght – Threats) terdiri dari strategi menjaga kualitas produk, melakukan inovasi produk, menambah target pasar dan menjaga kerja sama dan relasi. Pada strategi WT (Weakness – Threats) terdiri dari strategi pengadaan perbaikan sarana dan prasarana untuk memenuhi kelancaran usaha, menambah saluran distribusi, menjaga loyalitas pelanggan dan memaksimalkan penggunaan sosial media. Analisis AHP diperoleh prioritas utama yaitu pada faktor pasar. Prioritas strategi dalam mencapai goal secara berurutan yaitu strategi memperkuat dan memperluas kerja sama antar instansi, menambah target pasar, meningkatkan promosi secara intensif, melakukan inovasi produk, memaksimalkan pelayanan konsumen, menjaga kualitas produk, memberikan pelatihan kepada karyawan, memaksimalkan penggunaan sosial media, menambah fasilitas penunjang produksi, menambah saluran distribusi, menjaga loyalitas, mempertahankan dan meningkatkan kualitas UKM, menjaga kerja sama dan relasi, menambah cabang, pengadaan sarana dan prasaranadan menjadi sponsor kegiatan. Keseluruhan konsistensi 0,07 yang berarti secara keseluruhan hasil analisis combine dikatakan konsisten karena hasil konsistensi < 0,1 atau 10%. Saran untuk pihak UD. Mina Makmur yaitu memperbaiki beberapa sarana penunjang produksi seperti IPAL dan fasilitas air. Peneliti menyarankan agar perbaikan ini bisa dilakukan dengan sistem eko-efisiensi agar mengurangi dampak lingkungan per unit yang diproduksi dan dikonsumsi dan terbentuk pelayanan yang baik untuk perkembangan usaha ini. Selain itu, menambah SDM atau tenaga kerja dengan memperhatikan kualitas SDM agar usaha ini mampu terdorong lebih baik lagi dalam hal kualitas tenaga kerja. Peneliti menyarankan memperbaiki pola rekruitmen kerja agar menghasilkan