Akibat Hukum Atas Perolehan Lisensi Marchandise Karakter Animasi Sebagai Objek Perlindungan Hak Cipta (Studi Perbandingan Hukum Hak Cipta Dan Hukum Hak Cipta Amerika)
Main Author: | Sinuhaji, Nina Jenira Sinthya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/169509/ |
ctrlnum |
169509 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/169509/</relation><title>Akibat Hukum Atas Perolehan Lisensi Marchandise Karakter Animasi Sebagai Objek Perlindungan Hak Cipta (Studi Perbandingan Hukum Hak Cipta Dan Hukum Hak Cipta Amerika)</title><creator>Sinuhaji, Nina Jenira Sinthya</creator><subject>346.048 6 Patents</subject><description>Hak Cipta dapat pula dianggap lahir dengan adanya pengumuman. Secara
prinsip kedua hal tersebut juga diakui dalam konvensi-konvensi Intelectual Property
Right (Konvensi Berne dan WIPO Copy Right Treaty). Sedangkan mengenai
pendaftaran, konvensi-konvensi tersebut tidak mengaturnya . Hal ini menimbulkan
konsekuensi bahwa masing-masing negara peratifikasi konvensi-konvensi
internasional IPR (Intellectual Property Rights) tersebut dapat bebas mengatur
mengenai pengakuan Hak Cipta berdasarkan pendaftaran. Dimana pendaftaran
tersebut dapat bersifat alternatif atau bersifat prioritas. Menjadi pemahaman umum
bahwa yang berlaku di Indonesia adalah tidak adanya keharusan pendaftaran suatu
karya cipta. Tidak diperluasnya hukum terhadap setiap situasi dimana seseorang yang
melakukan usaha atau sumber daya kedalam sesuatu melibatkan pengeluaran akal
budi, pengetahuan, keahlian atau tenaga menimbulkan masalah.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan hukum yang
dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana akibat hukum yang terjadi
apabila terdapat perbedaan jangka waktu perlindungan antara negara pemegang Hak
Cipta karakter animasi dengan negara produsen merchandise serta bagaimana
perolehan lisensi karakter animasi apabila terdapat perbedaan jangka waktu
perlindungan antara negara pemegang Hak Cipta karakter animasi dengan negara
produsen merchandise.
Untuk menjawab permasalahan di atas, penelitian hukum yuridis normatif ini
menggunakan pendekatan perundang-udangan dan pendekatan perbandingan. Teknik
pengumpulan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier sebagai sumber penelitian
hukum. Penelusuran bahan hukum dalam penelitian ini dilakukan melalui studi
kepustakaan. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode penelitian bersifat
analisa deskriptif menggunakan interpretasi gramatikal dan analisis untuk menjawab
permasalahan yang menjadi fokus penelitian.
Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1) Akibat hukum yang
terjadi apabila terdapat perbedaan jangka waktu perlindungan adalah pengalihan
lisensi dan royalty. Mekanisme pengalihan lisensi dengan cara perjanjian antara para
pihak dimana pihak yang ingin menggunakan karyanya dengan pihak pencipta.
Royalty yang didapatkan dimintakan oleh pencipta atau pemegang hak cipta kepada
produsen sesuai dengan perjanjian. Disney meminta sebesar 15% kepada produsen
dari setiap penjualan. 2)Pada pelaksanaanya lisensi merupakan jembatan penghubung
pada multi fungsi animasi. Lisensi juga melahirkan hak dan kewajiban dalam
menggunakan animasi secara jelas, dan berfungsi sebagai win-win solution antara
pemilik hak cipta dan penerima lisensi.</description><date>2019-05-22</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Sinuhaji, Nina Jenira Sinthya (2019) Akibat Hukum Atas Perolehan Lisensi Marchandise Karakter Animasi Sebagai Objek Perlindungan Hak Cipta (Studi Perbandingan Hukum Hak Cipta Dan Hukum Hak Cipta Amerika). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FH/2019/185/051902876</relation><recordID>169509</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Sinuhaji, Nina Jenira Sinthya |
title |
Akibat Hukum Atas Perolehan Lisensi Marchandise Karakter Animasi Sebagai Objek Perlindungan Hak Cipta (Studi Perbandingan Hukum Hak Cipta Dan Hukum Hak Cipta Amerika) |
publishDate |
2019 |
topic |
346.048 6 Patents |
url |
http://repository.ub.ac.id/169509/ |
contents |
Hak Cipta dapat pula dianggap lahir dengan adanya pengumuman. Secara
prinsip kedua hal tersebut juga diakui dalam konvensi-konvensi Intelectual Property
Right (Konvensi Berne dan WIPO Copy Right Treaty). Sedangkan mengenai
pendaftaran, konvensi-konvensi tersebut tidak mengaturnya . Hal ini menimbulkan
konsekuensi bahwa masing-masing negara peratifikasi konvensi-konvensi
internasional IPR (Intellectual Property Rights) tersebut dapat bebas mengatur
mengenai pengakuan Hak Cipta berdasarkan pendaftaran. Dimana pendaftaran
tersebut dapat bersifat alternatif atau bersifat prioritas. Menjadi pemahaman umum
bahwa yang berlaku di Indonesia adalah tidak adanya keharusan pendaftaran suatu
karya cipta. Tidak diperluasnya hukum terhadap setiap situasi dimana seseorang yang
melakukan usaha atau sumber daya kedalam sesuatu melibatkan pengeluaran akal
budi, pengetahuan, keahlian atau tenaga menimbulkan masalah.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan hukum yang
dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana akibat hukum yang terjadi
apabila terdapat perbedaan jangka waktu perlindungan antara negara pemegang Hak
Cipta karakter animasi dengan negara produsen merchandise serta bagaimana
perolehan lisensi karakter animasi apabila terdapat perbedaan jangka waktu
perlindungan antara negara pemegang Hak Cipta karakter animasi dengan negara
produsen merchandise.
Untuk menjawab permasalahan di atas, penelitian hukum yuridis normatif ini
menggunakan pendekatan perundang-udangan dan pendekatan perbandingan. Teknik
pengumpulan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier sebagai sumber penelitian
hukum. Penelusuran bahan hukum dalam penelitian ini dilakukan melalui studi
kepustakaan. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode penelitian bersifat
analisa deskriptif menggunakan interpretasi gramatikal dan analisis untuk menjawab
permasalahan yang menjadi fokus penelitian.
Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1) Akibat hukum yang
terjadi apabila terdapat perbedaan jangka waktu perlindungan adalah pengalihan
lisensi dan royalty. Mekanisme pengalihan lisensi dengan cara perjanjian antara para
pihak dimana pihak yang ingin menggunakan karyanya dengan pihak pencipta.
Royalty yang didapatkan dimintakan oleh pencipta atau pemegang hak cipta kepada
produsen sesuai dengan perjanjian. Disney meminta sebesar 15% kepada produsen
dari setiap penjualan. 2)Pada pelaksanaanya lisensi merupakan jembatan penghubung
pada multi fungsi animasi. Lisensi juga melahirkan hak dan kewajiban dalam
menggunakan animasi secara jelas, dan berfungsi sebagai win-win solution antara
pemilik hak cipta dan penerima lisensi. |
id |
IOS4666.169509 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-28T06:53:50Z |
last_indexed |
2021-10-28T06:53:50Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751454135440375808 |
score |
17.538404 |