Modalitas Mantan PSK Balungcangkring Dalam Upaya Penerimaan Kembali Di Masyarakat (Studi di Kelurahan Mentikan Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto)

Main Author: Iskandar, Mochammad Zaini
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/169398/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas mengenai perilaku mantan PSK di sekitar Balungcangkring lingkungan cakarayam untuk mengakui kehadiranya dalam kegiatan bermasyarakat. Perilaku yang ditunjukan oleh mantan PSK semakin terlihat dengan berhasilnya mereka mendekat kepada elit kelurahan yang banyak mengikut oleh masyarakat serta tokoh masyarakat seperti Kyai, Gus yang bertujuan agar masyarakat semakin percaya dengan mantan PSK serta usaha yang baru dibuat tidak di labeli sebagai kedok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola relasi, modalitas dan penerimaan kembali yang berlangsung antara mantan PSK dengan masyarakat sebagai upaya mendapatkan pengakuan berupa kepercayaan terhadap usaha mantan PSK dalam semua bidang. Penelitian ini menggunakan konsep analisis modalitas dari Pierre Bourdieu. Bourdieu melihat selama perang Aljazair berlangsung tahun 1958-1962 membuat riset terkait etnografis tentang bagaimana benturan yang terjadi didalam tubuh masyarakat kabyle dari suku barbers (Jenkis: 1992). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan teknik purposive sampling untuk menentukan informan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan kembali yang terjadi pada mantan PSK beragam ada yang berhasil dan ada yang masih stagnan, perbedaan yang terjadi tidak terlepas dari kerusakan modal yang ada dan intensitas berkumpul dengan masyarakat. Akan tetapi stigma dan label usaha yang diberikan masyarakat masih tetap ada. Cara individu mantan PSK mendapatkan jejaring dengan memanfaatkan modalitas yang dimiliki berupa modal sosial, modal budaya, modal simbolik, dan modal ekonomi yang berbeda-beda tidak lepas dari, perilaku mantan PSK terhadap masyarakat untuk mendapatkan pengakuan tersebut juga dengan adaptasi dan relasi yang dilakukan secara terus menerus sehingga mereka dapat diterima oleh masyarakat.