Konsekuensi Hukum Ketentuan Pasal 37 Ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Main Author: | Pujianti, Melta Setya Rahayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/169287/ |
ctrlnum |
169287 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/169287/</relation><title>Konsekuensi Hukum
Ketentuan Pasal 37 Ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945</title><creator>Pujianti, Melta Setya Rahayu</creator><subject>342 Constitutional and administrative law</subject><description>Berangkat dari kesepakatan PPKI, UUD 1945 yang disahkan 18 Agustus
1945 merupakan undang-undang dasar sementara. UUD 1945 tersebut menuntut
adanya perubahan yang bertujuan untuk menyempurnakan materi muatan di
dalamnya. Mekanisme penyempurnaan kemudian diejawantahkan ke dalam
ketentuan Pasal 37 UUD 1945 tentang mekanisme perubahan UUD 1945. Dalam
agenda reformasi UUD 1945 tahun 1999 – 2002 menyepakati adanya
unamendable provisions di dalam ketentuan Pasal 37 UUD NRI 1945 sebagai
upaya melindungi hal-hal yang bersifat fundamental. Ketentuan tersebut
kemudian diatur dalam ketentuan Pasal 37 ayat (5) UUD NRI 1945 yang
mengatur, bahwa NKRI tidak dapat dilakukan perubahan. Namun, meskipun
terdapat unamendable provisions masih terdapat kemungkinan untuk dilakukan
perubahan terhadap NKRI apabila rakyat berkehendak. Sebagai legal formil,
ketentuan Pasal 37 UUD NRI 1945 tidak memberikan peluang terhadap
mekanisme perubahan NKRI dan tidak ada mekanisme perubahan di luar UUD
NRI 1945 pasca dicabutnya Tap. MPR IV/MPR/1983 tentang Referendum dan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum. Sehingga apabila
NKRI hendak dilakukan perubahan, tidak ada mekanisme. Padahal kemungkinan
untuk dilakukan perubahan terhadap NKRI adalah sebuah keniscayaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsekuensi hukum
ketentuan Pasal 37 ayat (5) UUD NRI 1945 dan menemukan mekanisme
perubahan terhadap ketentuan Pasal 37 ayat (5) UUD NRI 1945. Dalam mencapai
tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian yuridis normatif
dengan pendekatan penelitian sejarah, undang-undang, konseptual, dan
perbandingan. Hasil penelitian yang diperoleh, ialah: perubahan NKRI akan
berdampak pada perubahan ketentuan lain yang ada di dalam UUD NRI 1945,
misalnya ketentuan Pasal 1 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18B ayat (1), Pasal 18B ayat
(2), dan Pasal 25 serta terjadi perubahan terhadap otonomi daerah. Adapun
mekanisme perubahannya dapat melalui mekanisme politik, yaitu melalui
pembentukan kesepakatan baru oleh rakyat. Sedangkan mekanisme hukum, yaitu
melalui penerapan ketentuan Pasal 37 UUD NRI 1945 dan referendum. Saran
yang dapat peneliti sampaikan adalah perlu adanya tafsir konstitusi terhadap halhal
yang bersifat fundamental dan diperlukannya formulasi terhadap mekanisme
perubahan.</description><date>2019-03-25</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Pujianti, Melta Setya Rahayu (2019) Konsekuensi Hukum Ketentuan Pasal 37 Ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FH/2019/38/051902718</relation><recordID>169287</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Pujianti, Melta Setya Rahayu |
title |
Konsekuensi Hukum
Ketentuan Pasal 37 Ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 |
publishDate |
2019 |
topic |
342 Constitutional and administrative law |
url |
http://repository.ub.ac.id/169287/ |
contents |
Berangkat dari kesepakatan PPKI, UUD 1945 yang disahkan 18 Agustus
1945 merupakan undang-undang dasar sementara. UUD 1945 tersebut menuntut
adanya perubahan yang bertujuan untuk menyempurnakan materi muatan di
dalamnya. Mekanisme penyempurnaan kemudian diejawantahkan ke dalam
ketentuan Pasal 37 UUD 1945 tentang mekanisme perubahan UUD 1945. Dalam
agenda reformasi UUD 1945 tahun 1999 – 2002 menyepakati adanya
unamendable provisions di dalam ketentuan Pasal 37 UUD NRI 1945 sebagai
upaya melindungi hal-hal yang bersifat fundamental. Ketentuan tersebut
kemudian diatur dalam ketentuan Pasal 37 ayat (5) UUD NRI 1945 yang
mengatur, bahwa NKRI tidak dapat dilakukan perubahan. Namun, meskipun
terdapat unamendable provisions masih terdapat kemungkinan untuk dilakukan
perubahan terhadap NKRI apabila rakyat berkehendak. Sebagai legal formil,
ketentuan Pasal 37 UUD NRI 1945 tidak memberikan peluang terhadap
mekanisme perubahan NKRI dan tidak ada mekanisme perubahan di luar UUD
NRI 1945 pasca dicabutnya Tap. MPR IV/MPR/1983 tentang Referendum dan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum. Sehingga apabila
NKRI hendak dilakukan perubahan, tidak ada mekanisme. Padahal kemungkinan
untuk dilakukan perubahan terhadap NKRI adalah sebuah keniscayaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsekuensi hukum
ketentuan Pasal 37 ayat (5) UUD NRI 1945 dan menemukan mekanisme
perubahan terhadap ketentuan Pasal 37 ayat (5) UUD NRI 1945. Dalam mencapai
tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian yuridis normatif
dengan pendekatan penelitian sejarah, undang-undang, konseptual, dan
perbandingan. Hasil penelitian yang diperoleh, ialah: perubahan NKRI akan
berdampak pada perubahan ketentuan lain yang ada di dalam UUD NRI 1945,
misalnya ketentuan Pasal 1 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18B ayat (1), Pasal 18B ayat
(2), dan Pasal 25 serta terjadi perubahan terhadap otonomi daerah. Adapun
mekanisme perubahannya dapat melalui mekanisme politik, yaitu melalui
pembentukan kesepakatan baru oleh rakyat. Sedangkan mekanisme hukum, yaitu
melalui penerapan ketentuan Pasal 37 UUD NRI 1945 dan referendum. Saran
yang dapat peneliti sampaikan adalah perlu adanya tafsir konstitusi terhadap halhal
yang bersifat fundamental dan diperlukannya formulasi terhadap mekanisme
perubahan. |
id |
IOS4666.169287 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-28T06:53:39Z |
last_indexed |
2021-10-28T06:53:39Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751454136771018752 |
score |
17.538404 |