Pengaruh Fermentasi Onggok Menggunakan Aspergillus Niger Terhadap Kualitas Fisik, Ph, Kandungan Bahan Kering Dan Bahan Organik
Main Author: | Putri, Silmi Aghnia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168536/1/Silmi%20Aghnia%20Putri.pdf http://repository.ub.ac.id/168536/ |
Daftar Isi:
- Pakan merupakan salah satu faktor yang penting untuk meningkatkan produktivitas ternak. Mahalnya harga pakan komersial serta bahan pakan lainnya merupakan salah satu hambatan dalam pengembangan usaha peternakan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi besarnya biaya pakan adalah mencari bahan pakan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak pengganti dengan harga murah, tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, mudah didapat dan berkualitas baik. Limbah agroindustri dapat dijadikan sebagai pakan alternatif ketika terjadi kekurangan suplai dan kenaikan harga dari salah satu bahan pakan yang digunakan sebagai pakan ternak. Limbah agroindustri cukup beragam salah satunya adalah onggok (Manihot utilissima). Penggunaan onggok sebagai pakan ternak dihadapkan pada beberapa kendala, antara lain rendahnya kandungan protein dan masih tingginya kandungan sianida, untuk itu diperlukan pengolahan yang dapat meningkatkan kandungan nutrisi dan menurunkan kandungan zat antinutrisi pada onggok. Cara meningkatkan nilai nutrisi dan kecernaan serta aman penggunaannya adalah dengan cara biologis yaitu teknik fermentasi menggunakan Aspergillus niger. viii Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 April sampai dengan 15 Mei 2018. Pembuatan fermentasi onggok, uji kualitas fisik, pH serta analisis kandungan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Aspergillus niger dengan level yang berbeda pada fermentasi onggok terhadap kualitas fisik yang meliputi warna, aroma, dan tekstur, pH serta kandungan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO). Materi yang digunakan dalam penelitian adalah onggok, Aspergillus niger, urea dan mineral mix. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan di Laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0 : onggok tanpa perlakuan, P1 : onggok + 0% Aspergillus niger diinkubasi selama 4 hari, P2 : onggok + 1% Aspergillus niger difermentasi selama 4 hari, P3 : onggok + 2% Aspergillus niger difermentasi selama 4 hari, P4 : onggok + 3% Aspergillus niger difermentasi selama 4 hari. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas fisik yang meliputi warna, aroma, dan tekstur, pH serta kandungan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) jika menunjukkan perbedaan yang nyata atau sangat nyata. Hasil analisis ragam pada pemberian Aspergillus niger dengan level berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P≤0,01) terhadap kualitas fisik, nilai pH, kandungan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO). Nilai warna tertinggi adalah P3 yaitu sebesar 3,23 ± 0,33; sedangkan nilai warna terendah adalah P0 yaitu sebesar 1,05 ± 0,00. Nilai aroma tertinggi adalah P2 yaitu sebesar 3,20 ± 0,04; sedangkan nilai ix aroma terendah adalah P1 yaitu sebesar 2,36 ± 0,02. Nilai tekstur tertinggi adalah P4 yaitu sebesar 2,76 ± 0,07; sedangkan nilai tekstur terendah adalah P0 yaitu sebesar 1,30 ± 0,00. Nilai pH tertinggi adalah P0 yaitu sebesar 7,13 ± 0,10; sedangkan nilai pH terendah adalah P2 yaitu 4,58 ± 0,10. Kandungan bahan kering (BK) tertinggi adalah P0 yaitu sebesar 84,14% ± 0,39; sedangkan kandungan bahan kering (BK) terendah adalah P3 yaitu sebesar 37,60% ± 1,32. Kandungan bahan organik (BO) tertinggi adalah P0 yaitu sebesar 87,96% ± 0,67; sedangkan kandungan bahan organik (BO) terendah adalah P3 yaitu sebesar 80,02% ± 0,34. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah semakin tinggi level Aspergillus niger yang diberikan maka akan menurunkan nilai pH, kandungan bahan kering (BK) dan kandungan bahan organik (BO), warna yang semakin gelap (coklat kehitaman), aroma asam, serta tekstur yang semakin halus. Fermentasi onggok menggunakan Aspergillus niger dengan level 1% (P2) menghasilkan produk fermentasi terbaik karena memiliki kandungan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) tertinggi, pH terendah, serta aroma yang paling asam dibandingkan level 2% dan 3%. Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penambahan kapang Aspergillus niger pada fermentasi onggok yang diaplikasikan langsung ke ternak (in vivo) untuk mengetahui tingkat kesukaan ternak terhadap pakan perlakuan dan mengetahui performa ternak serta penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan kapang Aspergillus niger pada fermentasi onggok terhadap produksi gas dan sintesis protein mikroba.