Kadar Serat Kasar Tempe Kedelai dengan Penambahan Kacang Hijau
Main Author: | Suwityoningrum, Yati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/167245/1/Yati%20Suwityoningrum%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/167245/ |
Daftar Isi:
- Masalah gizi yang ada di Indonesia adalah masalah gizi lebih dengan prevalensi 25% overweight dan 6% obesitas pada dewasa. Masalah gizi lebih dapat menimbulkan penyakit metabolik dan degeneratif, disebabkan oleh asupan kalori dan lemak yang berlebih dan asupan serat yang kurang. Tempe merupakan makanan sumber protein nabati yang juga mengandung serat yang dapat membantu mengurangi berat badan berlebih. Bahan baku tempe yaitu kedelai digunakan juga sebagai bahan baku makanan lain seperti tahu, sari kedelai, oncom, kecap, dan sebagainya. Ketersediaan kedelai termasuk yang terbesar, tetapi impor kedelai masih meningkat. Alternatif yang dapat digunakan yaitu menambahkan bahan baku lain dalam pembuatan tempe seperti kacang hijau agar penggunaan kedelai dapat dikurangi. Produksi kacang hijau cenderung meningkat dan permintaannya stabil. Kacang hijau sebagai sumber protein nabati memiliki kandungan serat 7,5 g/100 g, lebih tinggi dari kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan serat kasar tertinggi dari tempe kedelai dengan penambahan kacang hijau. Penelitian ini menggunakan metode mixture design D-optimal dengan bantuan perangkat lunak design expert 7.0. Produk tempe dibuat sebanyak 13 sampel sesuai proporsi yang dihasilkan perangkat lunak design expert 7.0. Kadar serat kasar tempe kedelai dianalisis dengan metode gravimetri. Hasil analisis dari 13 sampel menunjukkan kadar serat kasar tempe kedelai dengan penambahan kacang hijau berkisar antara 0,62% - 2,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar serat kasar tertinggi yaitu 2,9% berasal dari sampel dengan proporsi kedelai 80 gram dan kacang hijau 20 gram.