Konsep Interior Ruang Pembelajaran Siswa SDLB-C yang Sesuai dengan Karakteristik Siswa Tunagrahita Ringan (Studi Kasus SDLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang)

Main Author: Fahmi, Erwin Feisal
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1656/1/Erwin%20Feisal%20Fahmi.pdf
http://repository.ub.ac.id/1656/
Daftar Isi:
  • Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki kondisi kecerdasan atau IQ yang berada dibawah rata-rata anak pada umumnya. Anak dengan tingkat ketunagrahitaan ringan pada usia sekolah dasar memiliki potensi untuk dapat mengembangkan kemampuan intelegensi dan kecakapan dalam interaksi sosial melalui proses pembelajaran dan pengembangan diri. Dengan kondisi yang dimilikinya, anak tunagrahita memiliki karakteristik yang berbeda dari anak seusianya sehinga dibutuhkan kelas khusus yang ditunjang oleh tenaga pengajar khusus. Standar sarana dan prasarana untuk SLB-C yang ditetapkan oleh pemerintah belum mengatur secara spesifik tentang desain interior ruang pembelajaran bagi anak tunagrahita ringan. Untuk mendapatkan konsep desain interior yang dapat mengoptimakan proses pembelajaran siswa tunagrahita ringan dibutuhkan kajian mengenai karakteristik dan perilaku siswa tersebut. Kajian pengamatan perilaku siswa tunagrahita ringan dilakukan di SDLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang yang merupakan SLB percontohan di Jawa Timur. Kajian ini menggunakan metode pengamatan perilaku untuk memperoleh data karakteristik siswa tunagrahita ringan yang menjadi landasan dalam menentukan tuntutan kebutuhan ruang. Karakteristik siswa tunagrahita ringan ditinjau dari aspek kognitif afektif dan psikomotornya. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan digambarkan dengan metode place centered mapping dan person centered mapping untuk melihat pola pergerakan siswa dan aktivitas yang paling dominan dilakukan selama kegiatan pembelajaran. Pengamatan pada aspek interior ruang pembelajaran dilakukan pada beberapa elemen interior antara lain; aspek spasial ruang, elemen pembentuk ruang, layout dan zonasi ruang, perabot, warna, aksesibilitas dan sirkulasi ruang. Kondisi eksisting ruang pembelajaran dianalisis berdasarkan tuntutan kebutuhan ruang siswa tunagrahita ringan. Hasil dari analisis tersebut memunculkan kriteria desain ruang pembelajaran yang menjadi landasan penyusunan konsep interior ruang pembelajaran. Hasil akhir dari kajian ini berupa konsep interior ruang pembelajaran siswa tunagrahita ringan yang dijabarkan pada masing-masing elemen interiornya.