Analisis Tata Letak Fasilitas Produksi Stasiun Gilingan Di Perusahaan PT. PG Krebet Baru Malang Jawa Timur
Main Author: | Rachmanjaya, Wachid |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164444/ |
Daftar Isi:
- Tata letak merupakan suatu keputusan penting menentukan efisiensi sebuah operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategik, karena tata letak menunjukkan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, mutu lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak (layout) atau pengaturan fasilitas produksi dan area kerja yang ada adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri. Umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik ikut menentukan efisiensi dan menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu perusahaan. Pada dasarnya tujuan utama dalam design tata letak pabrik adalah meminimalkan total biaya, salah satunya biaya material handling. Penempatan fasilitas pada lantai produksi akan memberikan pengaruh besar terhadap ongkos perpindahan material. Oleh karena itu diperlukan rancangan tata letak fasilitas optimal menurut aliran material dan Ongkos vii Material Handling (OMH). Fasilitas tersebut seharusnya berdekatan karena adanya aliran material ditempatkan secara berdekatan PT.Pabrik gula krebet yang bergerak di bidang industry gula sejak tahun 1961 merupakan anak perusahan PT. Rajawali nusantara Indonesia. Pabrik gula krebet memiliki produktifitas 6.500 TCD yang masih belom bisa memenuhi purchase order dari pasar. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh tataletak fasilitas gilingan pabrik terhadap efektifitas waktu dan menyusun rekomendasi tataletak baru yang terkait dengan aspek produktifitas. Data yang digunakan adalah data primer melalui observasi dan data sekunder melalui studi pustaka dan literatur yang relevan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk merancang ulang tataletak adalah metode Peta Dari-Ke, Diagram Relasi Aktivitas, dan UnequalArea Facility Layout (UA-FLP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpindahan aliran bahan menjadi 43,7 m dan jarak tempuh sebelumnya 145,7 m maka terjadi perubahan jarak 101 m.