Pengaruh Elektroporasi (Pef) Biji Pala Terhadap Rendemen Dan Kualitas Minyak Pala Menggunakan Teknik Destilasi Uap-Air

Main Author: Gunawan, Cynthia Dewi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164276/
Daftar Isi:
  • Tanaman pala (Myristica fragrans) merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari pulau Banda. Minyak pala menghasilkan rendemen minyak atsiri tertinggi melalui proses destilasi uap-air. Rendemen minyak fuli antara 7-18 % (rata-rata 11 %) dan rendemen pada biji pala 9-11%. Mengingat sedikitnya rendemen minyak yang dihasilkan dari proses destilasi maka perlu dilakukan perlakuan pendahuluan menggunakan Pulsed Electric Field (PEF) pada biji pala utuh sebelum proses destilasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan PEF biji pala utuh terhadap rendemen dan kualitas minyak pala dari kombinasi perlakuan (lama destilasi dan lama paparan PEF). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah lama paparan PEF (A) dengan 3 level yakni 240 detik, 360 detik, dan 480 detik. Faktor kedua yaitu lama destilasi (B) dengan 3 level yakni 6 jam, 10 jam, 14 jam. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan analisis ragam atau ANOVA (Analysis of Variant). Pada penelitian ini dilakukan pengujian indeks bias, berat jenis dan perhitungan rendemen serta energi masukan spesifik. Penerapan tegangan tinggi mengakibatkan terjadinya “gate ion channels” yaitu terjadinya pergerakkan ion dalam bahan akibat adanya perbedaan potensial di luar dan di dalam dinding sel. Dari kombinasi perlakuan lama PEF dan lama destilasi didapatkan perlakuan terbaik yaitu lama PEF 240 detik dan lama destilasi 14 jam. Hasil dari perlakuan terbaik terlihat bahwa peningkatan volume rendemen dengan menggunakan PEF sebanyak 26.45-27.77%. Nilai indeks bias yang didapatkan sudah memenuhi standar. Adanya peningkatan berat jenis pada perlakuan dengan menggunakan PEF. Energi yang dibutuhkan 8 untuk menghasilkan sampel terbaik yaitu sebesar 2.986 kJ/cm3. Perlakuan PEF juga mempengaruhi banyaknya komponen yang terdeteksi.