Pemerataan Beban Jaringan Menggunakan Metode Hybrid (Proactive Dan Reactive) Pada Jaringan Sdn (Software Defined Networking)

Main Author: Mukhtarom, Alhmad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162213/1/ALHMAD%20MUKHTAROM.pdf
http://repository.ub.ac.id/162213/
Daftar Isi:
  • Mendistribusikan trafik pada topologi jaringan fat-tree yang sering digunakan di jaringan data center sangatlah penting. Multipath routing adalah teknik umum yang digunakan untuk menyeimbangkan trafik. Dalam Software Defined Networking (SDN), jalur routing sepenuhnya dikendalikan oleh controller untuk memilih jalur optimal atau beberapa jalur untuk meningkatkan throughput trafic-flow dan menurunkan latensi pengiriman data. Beberapa metode telah dilakukan pada penelitian sebelumnya diantaranya Slavica dengan mode controller proactive dan segmentasi traffic-flow dengan mempertimbangkan pemisahan antara TCP dan UDP. Selain itu LABERIO juga telah melakukan pemerataan traffic-flow dengan menggunakan mode controller reactive dan segmentasi traffic-flow dengan mempertimbangkan IP tujuan. Kemudian metode LABERIO disempurnakan dengan metode DLPO dengan tidak melakukan perubahan jalur dan menggantinya dengan merubah nilai priority pada flow-table untuk mengoptimalkan traffic-flow UDP. Akan tetapi ketika terdapat traffic-flow UDP dengan beberapa traffic-flow TCP dengan IP tujuan yang sama, pada metode yang digunakan pada penelitian sebelumnya tidak dapat mengakomodasi keadaan tersebut sehingga menyebabkan traffic-flow tidak merata ke seluruh path yang tersedia. Penelitian ini mengimplementasikan mode hibridisasi controller proactive-reactive pada SDN untuk menyeimbangkan trafik. SDN Controller memonitor utilisasi jalur dan secara reaktif akan menginstal flow-tables ke switch yang sesuai setiap kali ada lonjakan trafik yang signifikan untuk periode tertentu. SDN Controller akan secara proaktif menerapkan flow-table ke switch yang sesuai. Metode Hybrid melakukan segmentasi traffic-flow dengan mempertimbangkan seluruh elemen flow (IP sumber dan tujuan, internet protocol number dan port number sumber dan tujuan). Dengan melakukan beberapa pengujian, diantaranya adalah dengan memberikan beberapa traffic-flow TCP dan UDP secara bersamaan, hasil evaluasi pada topologi fat-treemenunjukkan bahwa bahwa mode hibridisasi yang diusulkan berkinerja lebih baik daripada LABERIO dengan throughput traffic-flow rata – rata sebesar 7,558 Mbps (25,193%) dari Slavica, 2,38 Mbps (7,93%) dari LABERIO dan 3,44 Mbps (11,47%) dari DLPO. Pengujian latensi pengiriman data juga dilakukan dengan memberikan proses copy file dan mendapatkan hasil untuk latensi pengiriman data, metode dapat menurunkan rata – rata sebesar 31 detik dari Slavica, 18 detik dari LABERIO dan 21 detik dari DLPO. Pada kondisi dimana terjadi traffic-spike, metode Hybrid dapat mengakomodasi dengan memberikan time-threshold sebesar 15 detik sehingga tidak melukan perhitungan ulang