Reformasi Pelayanan Publik Berbasis Rail Ticketing System (Rts) Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Perkeretaapian Di Indonesia (Studi Di Pt. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Stasiun B

Main Author: Azizah, AnisaKurniatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157342/
Daftar Isi:
  • Reformasi pelayanan publik berbasis Rail Ticketing System bertujuan untuk memudahkan pembelian tiket melalui channel eksternal, penjualan tiket tidak terkonsentrasi di stasiun. Namun pembelian tiket di stasiun masih mendominasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis reformasi pelayanan publik berbasis Rail Ticketing System (RTS) dan kualitas pelayanan Rail Ticekting System dalam rangka meningkatkan pelayanan perkeretaapian di PT. KAI Daop 8 Stasiun Besar Surabaya Gubeng. Dalam menguraikan permasalahan yang diteliti, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan analisis data model analisis interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reformasi pelayanan publik berbasis RTS oleh PT. KAI ditinjau dari beberapa aspek reformasi pelayanan publik yaitu latar belakang pemberlakuan RTS untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Sumber Daya Manusia (SDM) terdiri dari beberapa bagian dan direktorat dimana SDM sebagai agen pemasar. Akuntabilitas berupa pelaporan melalui rapat terjadwal dan online. Sistem, Prosedur, dan Metode pelayanan RTS melalui organisasi privat dan non privat. Peran PT. KAI sebagai pembuat, pengarah, dan pengawas pelayanan RTS dan Diskresi pelayanan Rail Ticketing System diberikan terbatas untuk daerah operasi dan stasiun. Kualitas pelayanan Rail Ticketing System di PT. KAI Daop 8 Stasiun Gubeng masih kurang maksimal. Beberapa indikator dalam elemen kualitas pelayanan belum diterapkan secara optimal. Permasalahan lebih kepada kurangnya jumlah fasilitas layanan, keramahan petugas, petugas yang kurang teliti sehingga mengakibatkan double sit, jaringan error serta penumpang yang masih belum mampu mengoperasikan fasilitas layanan RTS. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa reformasi pelayanan publik berbasis RTS lebih mengarah pada praktek New Public Management namun tidak secara keseluruhan. Kualitas pelayanan RTS di PT. KAI Daop 8 Stasiun Surabaya Gubeng masih kurang maksimal, baik terkait jumlah fasilitas, kualitas pegawai serta kualitas layanan fasilitas RTS. Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya keseimbangan antara variasi layanan tiket dengan peningkatan infrastruktur, peningkatan sosialisasi, pembenahan permasalahan error jaringan, serta perlu adanya layanan tambahan cancel tiket secara online.