Perencanaan Partisipatif Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan (Studi Di Desa Jagalan Kabupaten Bantul Dan Desa Wukirharjo Kabupaten Sleman)
Main Author: | Sudarsana, NugrahaUtama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157147/ |
Daftar Isi:
- Program Desa Percontohan Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan lahir dari keprihatinan mengenai prosentase kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tertinggi di Pulau Jawa. Dilandasi kesadaran bahwa kemiskinan merupakan masalah multi dimensi maka dalam program ini melibatkan berbagai pihak dengan memadukan sumber daya dan kewenangan masing-masing dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat miskin. Di dalam perencanaan program tersebut sedikit banyak telah mengadopsi pemikiran bahwa suatu rencana harus dilandasi data dan hasil kajian yang kuat serta memberi kesempatan kepada masyarakat untuk turut mewarnai rencana yang disusun. Keterlibatan masyarakat tersebut dipandang penting mengingat masyarakat merupakan pihak yang danggap paling tahu mengenai kondisi masyarakat itu sendiri. Perencanaan partisipatif beserta faktor-faktor yang menghambat serta mendukungnya dikaji dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan tahap-tahap perencanaan Program Desa Percontohan Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan dari sudut pandang perencanaan partisipatif dan faktor-faktor yang mendukung serta menghambat partisipasi masyarakat. Perencanaan program tersebut telah selesai dilakukan sehingga peneliti memasuki kancah penelitian sebagai pengamat dengan menelaah dokumen yang ada, melakukan observasi terhadap kegiatan yang serupa serta diperdalam melalui wawancara terhadap narasumber terpilih. Perencanaan Program Desa Percontohan Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan didahului dengan survei identifikasi kondisi masyarakat dan identifikasi kebutuhan masyarakat. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa masyarakat yang miskin di Desa Jagalan dan Desa Wukirharjo adalah masyarakat yang berprofesi sebagai buruh, pedagang kecil serta petani. Pendidikan penduduk miskin di kedua desa tergolong rendah, hal tersebut disebabkan mereka lebih memilih untuk segera bekerja mencari penghasilan. Dari aspek cadangan pangan, penduduk miskin Desa Jagalan sebagian besar tidak memiliki cadangan pangan sedangkan penduduk miskin di Desa Wukirharjo memiliki cadangan pangan yang memadai. Hasil survei tersebut digunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhanmasyarakat miskin dalam bentuk rekomendasi kegiatan. Tahap berikutnya adalah menyusun kegiatan definitif. Masing-masing instansi/lembaga meletakkan kegiatannya di desa sasaran dengan pertimbangan kesesuaian kegiatan tersebut dengan rekomendasi yang telah disusun sebelumnya. Masyarakat memiliki kesempatan berpartisipasi dalam penyusunan rencana pada saat dilakukan sosialisasi program dan monitoring pelaksanaan program. Partisipasi masyarakat tersebut berupa penyampaian usulan, kondisi, potensi dan permasalahan yang ada dalam masyarakat. Berbagai masukan dari masyarakat tersebut menjadi bahan penyempurnaan rencana pada periode berikutnya. Tahap-tahap perencanaan yang didahului survei dan analisis kebutuhan masyarakat menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif menjadi pendekatan utama, sedangkan partisipasi masyarakat yang masih terbatas menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif belum sepenuhnya diadopsi. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan program didorong oleh factor peran pemangku kepentingan, kesadaran masyarakat dan sistem sosial di dalam masyarakat dan di sisi lain dihambat oleh jenis pekerjaan serta kedudukan di dalam masyarakat. Ketika membicarakan partisipasi masyarakat dalam perencanaan program ini masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan yaitu masih terpinggirkannya masyarakat miskin dalam pembuatan keputusan/kebijakan. Usulan wakil masyarakat juga perlu ditelaah lebih cermat untuk mengetahui ada tidaknya motif mengambil keuntungan pribadi atas terakomodasinya usulan tersebut.