Perubahan Pendistribusian Insentif Langsung dalam Sistem Remunerasi: Studi Kualitatif Resistensi Perawat UGD Rumah Sakit X

Main Author: Dewi, TutikMahananiUmiChaliati
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155631/
Daftar Isi:
  • Rumah Sakit X sebagai Badan layanan Umum (BLU) akan memberlakukan sistem baru dalam pendistribusian insentif langsung. Terdapat gejala resistensi terhadap perubahan tersebut. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan resistensi perawat Unit Gawat Darurat (UGD), mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi resistensi dan mengetahui peran sub budaya perawat terhadap resistensi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resistensi perawat terjadi pada seluruh tingkatan mulai menerima ( acceptance ) sampai resistensi aktif ( active resistance ). Tingkatan resistensi ini dipengaruhi oleh status pekerjaan dan masa kerja perawat. Perawat dengan status Pegawai Negeri Sipil dan masa kerja 3 tahun cenderung mempunyai tingkat resistensi aktif. Perawat kontrak dan masa kerja 3 tahun cenderung berada pada tingkat menerima ( aceptance ). Tiga faktor yang tidak terpenuhi dari lima faktor prinsip manajemen imbalan yang menyebabkan terjadinya resistensi yaitu faktor keadilan, komitmen dan kebersamaan. Satu faktor dari lima faktor resistensi individu yang menyebabkan terjadinya resistensi yaitu faktor ekonomi. Perawat UGD mempunyai sub budaya supporters, helpers , socio-cultural dan participation. Terjadi pergeseran sub budaya perawat harmonious , symbiotic, delegation dan group consensus ke arah sub budaya medik dominant dan technical dan sebaliknya sub budaya medik bergeser ke group consensus . Sub budaya moral dogma pada perawat melemah dan bergeser ke agresif. Sub budaya supporters , helpers, symbiotic, socio-cultural dan participation pada perawat berperan pada terjadinya acceptance. Pergeseran budaya perawat ke arah dominant dan technical serta moral dogma yang melemah berperan terhadap terjadinya resistensi. Manajemen perlu mengembalikan peran dan membuat kewenangan klinik yang dituangkan dalam hospital by law sehingga resistensi dapat dicegah.