Studi Perbandingan Aktivitas Antibakteri Mikrokapsul Minyak Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) Kulit Buah, Daun, dan Fraksi terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Main Author: Laili, AriniNurIndah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155194/
Daftar Isi:
  • Minyak jeruk purut telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Kandungan sitronelal dalam minyak jeruk purut terbesar secara berturut-turut terdapat pada daun sebesar 85,07%; fraksi sebesar 50,65% dan kulit buah sebesar 20,91%. Mikroenkapsulasi dilakukan untuk menjaga stabilitas fisik, dan meningkatkan bioaktivitas dari minyak atsiri selama proses penyimpanan. Mikrokapsul minyak jeruk purut dibuat dengan metode cross-linking antara kitosan dengan glutaraldehid melalui proses pengadukan. Karakterisasi mikrokapsul menggunakan spektrofotometer Forier Transform Infrared (FT-IR), Scanning Electron Microscope (SEM), dan Particle Size Analyzer (PSA), serta untuk penentuan effisiensi dari minyak yang terenkapsulasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil analisis menunjukkan mikrokapsul minyak jeruk purut memiliki ukuran partikel rata-rata 358, 32 μm untuk mikrokapsul D, 384,79 μm untuk mikrokapsul KB, dan 384,79 μm untuk mikrokapsul F. Karakter pita serapan dari cross-linking imin (C=N) terjadi pada bilangan gelombang 1642,43 cm-1, 1636,57 cm-1, dan 1632,79 cm-1. Effisiensi dari mikrokapsul minyak jeruk purut daun, kulit buah, dan fraksi berturut-turut 5,92%; 42,35%; dan 2,01%. Morfologi permcukaan mikrokapsul minyak jeruk purut terlihat lebih halus dan menggumpal. Mikrokapsul menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dengan zona hambat 15,5 mm (mikrokapsul D); 14 mm (mikrokapsul KB; dan 13,25 mm (mikrokapsul F) yang tergolong dalam kategori kuat. Konsentrasi hambat minimum yang diperoleh adalah 0,8 mg/mL dengan nilai 99,99% untuk mikrokapsul D, KB, dan F.