Hidrolisis Lignoselulosa Hasil Pretreatment Pelepah Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Menggunakan Asam (H2so4) Pada Produksi Bioetanol

Main Author: Rilek, NadaMawarda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151490/1/Nada_Mawarda_Rilek_TIP_FTP_Jurnal_Hidrolisis_Pelepah_Sawit.pdf
http://repository.ub.ac.id/151490/2/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/151490/
Daftar Isi:
  • Bioetanol berbahan baku non panganmulai dikembangkan berupa lignoselulosa pelepah sawit yang mimiliki kandungan selulosa 30-33%. Proses pembuatan bioetanol dari lignoselulosa cukup panjang yaitu pretreatment, hidrolisis dan fermentasi. Proses pretreatment menggunakan metode pemberian gelombang ultrasonik dan basa NaOH. Hidrolisis dilakukan dengan penambahan H2SO4 dan fermentasi menggunakan Saccharomices cerevisiae. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi asam dan waktu hidrolisis terhadap kadar gula dan mengetahui kadar gula reduksi yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK faktorial 2 faktor yaitu konsentrasi H2SO4 dan lama waktu hidrolisis. Faktor pertama terdiridari tiga level yaitu 0,4M, 0,6M dan 0,8M, sedangkan faktor kedua terdiri dari tiga level yaitu 60 menit, 80 menit dan 100 menit dari rancangan tersebut diperoleh sembilan kombinasi. Pada setiap kombinasi dilakukan tiga ulangan. Data kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dan uji DMRT 5%. Hasil pengamatan menunjukkan kandungan gula total tertinggi saat proses hidrolisis adalah perlakuan H2SO4 0,6M dengan waktu 100 menit yaitu 10,7%. Berdasarkan uji Anova dan DMRT5% bahwa kedua faktor perlakuan berpengaruh signifikan terhadap kadar gula dan berbeda nyata. Gula reduksi yang dihasilkan pada proses hidrolisis sebesar 19,29%. Dari bahan tersebut didapatkan etanol hasil fermentasi sebesar 4%.