Perancangan Unit Pengolahan Jeruk Baby Java (Citrus Sinensis L. Osbeck) Subgrade Skala Industri Kecil
Daftar Isi:
- Salah satu varietas jeruk yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk manis. Jeruk manis (Citrus sinensis L. Oscbeck) merupakan buah tropis yang memiliki kulit berwarna hijau-kuning, daging buah berair, dan berasa manis. Salah satu sentra produksi jeruk manis terletak di desa Selorejo, kecamatan Dau, kabupaten Malang. Luas lahan perkebunan jeruk baby java di desa Selorejo mencapai ± 520 ha (UPTD Tanaman Hortikultura Kecamatan Dau, 2016). Satu kali panen diperoleh 15.600 ton, dimana buah yang dijual dipasaran hanya 75% sedangkan 25% adalah buah subgrade. Jeruk baby java subgrade merupakan jeruk yang kurang laku dipasaran, karena memiliki penampilan yang kurang menarik dan rasa yang kurang segar. Jeruk baby java subgrade memiliki daya simpan yang relatif singkat jika disimpan pada suhu ruang, maka perlu usaha meningkatkan nilai ekonomi. Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan unit pengolahan jeruk baby java subgrade menjadi minuman sari buah dan sirup dalam skala industri kecil. Pada penelitian perancangan unit ini ditinjau berdasarkan aspek teknis dan aspek finansial. Kapasitas produksi minuman sari buah adalah 3.833 cup/hari per 120 ml atau 1.103.904 cup/tahun per 120 ml dan sirup 192 botol/hari per 620 ml atau 55.296 botol/tahun per 620 ml. Rancangan tata letak fasilitas produksi minuman sari buah dan sirup ini menggunakan jenis process layout dan memiliki pola aliran odd-angle. Berdasar analisa kelayakan teknis unit pengolahan minuman sari buah dan sirup baby java subgrade dapat dikatakan layak. Harga Pokok Produksi (HPP) minuman sari buah diperoleh Rp 690,86 per 120 ml dan sirup Rp 15.845,47 per 620 ml dengan harga jual yang ditetapkan untuk minuman sari buah sebesar Rp 900,00 dan sirup sebesar Rp 21.000,00. Hasil perhitungan BEP ix unit jumlah penjualan produk minimum minuman sari buah adalah sebanyak 2.324.194 unit dan produk sirup sebanyak 103.298 unit, sehingga diperoleh perhitungan BEP rupiah minuman sari buah sebesar Rp 2.091.774.864,04 dan sirup sebesar Rp 2.169.261.043,02. Efisiensi usaha (R/C ratio) usaha minuman sari buah sebesar 1,30 dan sirup sebesar 1,33. Perhitungan R/C ratio tersebut lebih dari 1 sehingga usaha ini efisien atau layak dan menguntungkan. Net Present Value (NPV) dengan discount factor 9% adalah sebesar Rp 1.687.552.439,48. Internal rate of return (IRR) adalah sebesar 44,17% dan Payback Period (PP) adalah 2,19 tahun atau 2 tahun 2 bulan. Berdasarkan data tersebut proyek dinyatakan layak karena memenuhi persyaratan.