Pembuatan Soygut Dari Kedelai Kuning (Glycine Max (L.) Merrill) (Kajian Konsentrasi Penambahan Susu Skim Dan Lama Fermentasi)
Main Author: | Lestari, DinaSetyoEndang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151462/ |
ctrlnum |
151462 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/151462/</relation><title>Pembuatan Soygut Dari Kedelai Kuning (Glycine Max (L.) Merrill) (Kajian Konsentrasi Penambahan Susu Skim Dan Lama Fermentasi)</title><creator>Lestari, DinaSetyoEndang</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description> Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) termasuk kedalam famili Leguminoseae dan banyak ditemui di Indonesia. Data BPS pada tahun 2015 menyebutkan bahwa produksi kedelai cenderung mengalami peningkatan rata-rata sebesar 2,49%, pada tahun 2015 produksi kedelai nasional mencapai 963.183 ton/tahun. Salah satu pemanfaatan kedelai yakni mengubah kedelai menjadi minuman menyehatkan yakni soygut. Soygut merupakan produk pangan hasil fermentasi sari kedelai dengan penambahan susu sapi sebagai sumber energi bagi bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus). Susu sapi yang digunakan yaitu susu skim yang bertujuan untuk meminimalkan kandungan lemak pada hasil fermentasi. Karakteristik soygut dipengaruhi oleh banyaknya konsentrasi susu skim yang ditambahkan dan lama waktu fermentasi juga berpengaruh terhadap jumlah asam laktat yang dihasilkan selama proses fermentasi. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan susu skim dan lama fermentasi serta perlakuan yang memiliki nilai tertinggi berdasarkan uji organoleptik dan dilanjutkan dengan anaisis fisik dan kimia. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 2 faktor. Faktor pertama merupakan prosentase susu skim yang terdiri dari 3 level yaitu 12%, 14% dan 16% terhadap sari kedelai. Faktor kedua merupakan lama fermentasi yang terdiri dari 3 level yaitu 5 jam, 10 jam dan 15 jam. Penentuan perlakuan terbaik dilakukan dari hasil tertinggi pada analisis organoleptik berdasarkan parameter kenampakan, rasa, aroma dan tekstur. Analisis fisik dan kimia dilakukan dengan analisis tekstur, aroma, kenampakan dan rasa serta penghitungan total asam dan kadar lemak yang dibandingkan dengan SNI yakni kadar lemak maksimal 0,6%-2,9% (b/b) dan jumlah asam laktat 0,5%-2%. Penghitungan rendemen dilakukan ix untuk mengkaji prosentase produk yang dihasilkan dari bahan-bahan yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji organoleptik kesukaan panelis terhadap kenampakan, rasa, aroma dan tekstur cenderung meningkat seiring dengan penambahan susu skim dan cenderung menurun seiring dengan semakin lama waktu fermentasi. Perlakuan terbaik berdasarkan uji organoleptik didapatkan pada perbandingan susu skim 14% dengan lama waktu fermentasi 5 jam. Hasil uji kimia dan fisik pada sampel perlakuan terbaik didapatkan hasil kadar lemak 1,15% (b/b), total asam 0,22% (b/b) dan pH 4,5. Soygut kedelai kuning yang dibuat termasuk kedalam yoghurt rendah lemak menurut SNI. Nilai rendemen tertinggi yaitu 72,21% pada perlakuan susu skim 16% dengan lama fermentasi 5 jam.
</description><date>2017-06-12</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Lestari, DinaSetyoEndang (2017) Pembuatan Soygut Dari Kedelai Kuning (Glycine Max (L.) Merrill) (Kajian Konsentrasi Penambahan Susu Skim Dan Lama Fermentasi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FTP/2017/233/051704583</relation><recordID>151462</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Lestari, DinaSetyoEndang |
title |
Pembuatan Soygut Dari Kedelai Kuning (Glycine Max (L.) Merrill) (Kajian Konsentrasi Penambahan Susu Skim Dan Lama Fermentasi) |
publishDate |
2017 |
topic |
338.1 Agriculture |
url |
http://repository.ub.ac.id/151462/ |
contents |
Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) termasuk kedalam famili Leguminoseae dan banyak ditemui di Indonesia. Data BPS pada tahun 2015 menyebutkan bahwa produksi kedelai cenderung mengalami peningkatan rata-rata sebesar 2,49%, pada tahun 2015 produksi kedelai nasional mencapai 963.183 ton/tahun. Salah satu pemanfaatan kedelai yakni mengubah kedelai menjadi minuman menyehatkan yakni soygut. Soygut merupakan produk pangan hasil fermentasi sari kedelai dengan penambahan susu sapi sebagai sumber energi bagi bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus). Susu sapi yang digunakan yaitu susu skim yang bertujuan untuk meminimalkan kandungan lemak pada hasil fermentasi. Karakteristik soygut dipengaruhi oleh banyaknya konsentrasi susu skim yang ditambahkan dan lama waktu fermentasi juga berpengaruh terhadap jumlah asam laktat yang dihasilkan selama proses fermentasi. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan susu skim dan lama fermentasi serta perlakuan yang memiliki nilai tertinggi berdasarkan uji organoleptik dan dilanjutkan dengan anaisis fisik dan kimia. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 2 faktor. Faktor pertama merupakan prosentase susu skim yang terdiri dari 3 level yaitu 12%, 14% dan 16% terhadap sari kedelai. Faktor kedua merupakan lama fermentasi yang terdiri dari 3 level yaitu 5 jam, 10 jam dan 15 jam. Penentuan perlakuan terbaik dilakukan dari hasil tertinggi pada analisis organoleptik berdasarkan parameter kenampakan, rasa, aroma dan tekstur. Analisis fisik dan kimia dilakukan dengan analisis tekstur, aroma, kenampakan dan rasa serta penghitungan total asam dan kadar lemak yang dibandingkan dengan SNI yakni kadar lemak maksimal 0,6%-2,9% (b/b) dan jumlah asam laktat 0,5%-2%. Penghitungan rendemen dilakukan ix untuk mengkaji prosentase produk yang dihasilkan dari bahan-bahan yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji organoleptik kesukaan panelis terhadap kenampakan, rasa, aroma dan tekstur cenderung meningkat seiring dengan penambahan susu skim dan cenderung menurun seiring dengan semakin lama waktu fermentasi. Perlakuan terbaik berdasarkan uji organoleptik didapatkan pada perbandingan susu skim 14% dengan lama waktu fermentasi 5 jam. Hasil uji kimia dan fisik pada sampel perlakuan terbaik didapatkan hasil kadar lemak 1,15% (b/b), total asam 0,22% (b/b) dan pH 4,5. Soygut kedelai kuning yang dibuat termasuk kedalam yoghurt rendah lemak menurut SNI. Nilai rendemen tertinggi yaitu 72,21% pada perlakuan susu skim 16% dengan lama fermentasi 5 jam.
|
id |
IOS4666.151462 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-27T08:52:33Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:38:30Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751454573256507392 |
score |
17.538404 |