Pemanfaatan Lobak, Nanas Madu, Dan Kemiri Untuk Produksi Bubuk Anti Asam Urat Dengan Metode Foam Mat Drying (Kajian Lama Pengeringan Dan Konsentrasi Tween 80)

Main Author: AshshiddiqiWK, Hasbi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151366/1/HASBI.pdf
http://repository.ub.ac.id/151366/
Daftar Isi:
  • Lobak, nanas madu dan kemiri merupakan bahan yang potensial untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari produksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan kandungannya yang bermanfaat untuk tubuh. Namun pemanfaatan bahan tersebut masih tergolong sederhana. Bahan tersebut dapat digunakan untuk mengobati penyakit asam urat. Penyakit artritis gout atau asam urat adalah salah satu penyakit inflamasi sendi yang ditandai dengan penumpukan kristal monosodium urat di dalam ataupun di sekitar persendian. Kadar asam urat dapat dikurangi dengan menggunakan obat Allopurinol. Namun, obat ini memiliki efek samping yang buruk jika dikonsumsi secara terus menerus. Oleh karena itu, perlu diupayakan penelitian tentang pemanfaatan lobak, nanas, dan kemiri sebagai obat asam urat dan dibuat dalam bentuk bubuk agar mudah dikonsumsi dan memiliki umur simpan yang panjang. Rancangan penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok. Penelitian ini diawali dengan membuat bubur dari lobak, nanas madu, dan kemiri. Lalu diuji Total Plate Count Dan pH. Kemudian ditentukan umur simpan untuk selanjutnya di bubukkan. Pada proses pembubukan terdapat dua faktor yaitu lama pengeringan dan konsentrasi tween 80 yang dikombinasikan menjadi 9 perlakuan. Setelah dibubukkan, dipilih perlakuan yang paling baik dengan cara uji organoleptik meliputi warna, rasa, aroma, dan tekstur dengan metode hedonic. Data hasil uji organoleptik diolah menggunakan uji friedman dan jika menunjukkan beda nyata maka dilanjutkan dengan uji chi-square. Pemilihan perlakuan terbaik dianalisa dengan menggunakan metode indeks efektifitas dan pembobotan. Hasil uji perlakuan terbaik diuji Total Plate Count, pH, rendemen, dan kadar air. Hasil uji kimia akan dibandingkan dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). Hasil penentuan umur simpan bubur anti asam urat menunjukkan bubur anti asam urat dapat bertahan selama < 8 jam pada suhu ruang dengan acuan perhitungan TPC (Total Plate Count). Hasil terbaik bubuk anti asam urat yaitu pada perlakuan lama pengeringan 24 jam dan penambahan Tween 80 0.7 % dengan hasil uji organoleptik warna, rasa, aroma, dan tekstur berturut-turut yaitu warna 4.55 (agak menyukai), rasa 4.8 (menyukai), aroma 4.8 (menyukai), dan tekstur 4.95 (menyukai). Bubuk anti asam urat terbaik menghasilkan Total Plate Count sebesar 1.4 x 102 koloni/g, pH sebesar 4.3, rendemen sebesar 16.777 %, dan kadar air sebesar 4.435 %.