Studi Komparasi Aktivitas Antioksidan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Dengan Bawang Putih Tunggal Menggunakan Metode Ekstraksi Dan Sonikasi (Kajian Pengaruh Lama Perendaman)

Main Author: Banuriawan, Try
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151243/1/Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/151243/2/Halaman_Pendahuluan_-_Daftar_Isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/151243/3/Cover.pdf
http://repository.ub.ac.id/151243/
Daftar Isi:
  • Bawang putih (Allium sativum L.) termasuk dalam famili Liliaceae. Bawang putih mengandung dua senyawa organosulfur utama yaitu γ-glutamyl-S-allyl-L-cysteines yang larut air dan S-allyl-L-cysteine sulfoxides yang bersifat volatile. Bawang putih memiliki jenis lain, yaitu bawang putih lanang atau bawang putih tunggal. Sebenarnya bawang putih tunggal termasuk spesies bawang putih biasa, namun pada saat proses pemanenan, hanya terdapat satu siung dalam satu umbi bawang putih tunggal dikarenakan faktor kondisi ekstrim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak bawang putih biasa dan bawang putih tunggal terhadap lama ekstraksi perendaman. Diduga jenis bawang putih tunggal memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dibanding bawang putih biasa dan semakin lama waktu ekstraksi perendaman maka dapat meningkatkan aktivitas antioksidan. Rancangan eksperimen yang digunakan yaitu rancangan tersarang (nested) di mana lama ekstraksi tersarang pada jenis bawang putih. Terdapat 6 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidan IC50 dan nilai AAI (Antioxidant Activity Index), pengujian total fenolik, pengujian total flavonoid dan penentuan perlakuan terbaik yang kemudian hasil perlakuan terbaik dilakukan pengujian total asam amino golongan sistein (cys) sebagai kandungan antioksidan utama dari bawang putih. Metode ektraksi yang digunakan yaitu ekstraksi dengan lama perendaman 2 jam, 4 jam dan 6 jam serta ekstraksi metode sonikasi selama 1 jam sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan aktivitas antioksidan pada kedua jenis bawang, yaitu berpengaruh nyata terhadap lama ekstraksi pada selang kepercayaan 5% (α=0,05). Bawang putih tunggal (A1B3) dan bawang putih biasa (A2B3) dengan lama ekstraksi perendaman 6 jam merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik dari bawang putih tunggal (A1B3) menunjukkan aktivitas antioksidan IC50 sebesar 212,169 ppm, aktivitas antioksidan (nilai AAI) sebesar 3,79, total fenolik sebesar 238,558 mg GAE/gr dan total flavonoid sebesar 656,41 mg QE/gr. Perlakuan terbaik dari bawang putih biasa (A2B3) menunjukkan aktivitas antioksidan IC50 sebesar 299,542 ppm, aktivitas antioksidan (nilai AAI) sebesar 2,719, total fenolik sebesar 294,414 mg GAE/gr dan total flavonoid sebesar 613,186 mg QE/gr. Selanjutnya hasil pengujian total asam amino pada masing-masing perlakuan terbaik yaitu pada bawang putih tunggal sebesar 74,71 ppm dan pada bawang putih biasa menghasilkan total asam amino sistein sebesar 43,61 ppm.