Peramalan Permintaan Bawang Merah Goreng “Bagindo” Menggunakan Metode Time Series (Studi Kasus Pada Cv. Sahabat - Kediri)
Daftar Isi:
- Bawang merah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di Indonesia. Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai jual dan memperpanjang masa simpan maka dilakukan pengolahan bawang merah menjadi bawang merah goreng. CV. Sahabat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sektor agroindustri dengan produk bawang merah goreng “Bagindo” yang terletak di kota Pare, Kediri. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah masih kesulitan dalam meramalkan jumlah permintaan bawang merah goreng. Tujuan penelitian adalah mengetahui hasil peramalan permintaan produk bawang merah goreng dan membandingkan akurasi hasil peramalan menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST), Moving Average, Eksponential Smoothing dan Dekomposisi Penelitian ini menggunakan input data volume penjualan selama periode Januari 2010 hingga Desember 2015. Pada metode JST data dibagi menjadi 70% untuk training dan 30% untuk testing. Hasil peramalan menggunakan metode JST, yaitu untuk kemasan 1 Kg (5-9-9-1) double hidden layer, kemasan 500 gram (5-7-7-1) double hidden layer, kemasan 250 gram (5-8-8-8-1) triple hidden layer, kemasan 100 gram (5-10-1) single hidden layer dan kemasa 50 gram (5-10-1) single hidden layer. Hasil peramalan terbaik menggunakan metode time series, yaitu untuk kemasan 1 Kg adalah simple seasonal, kemasan 500 gram adalah simple seasonal, kemasan 250 adalah simple seasonal, kemasan 100 gram adalah wintwers’ additive dan kemasan 50 gram adalah simple seasonal. Presentase kesalahan pada JST, yaitu kemasan 1 kg adalah 16,06, kemasan 500 gr adalah 13,49, kemasan 250 gr adalah 8,95, kemasan 100 gr adalah 10,72 dan kemasan 50 gr adalah 8,41. Rata-rata persentase kesalahan metode jaringan syaraf tiruan, yaitu untuk kemasan 1 kg adalah 23.67, kemasan 500 gr adalah 19,83, kemasan 250 adalah 10,83, kemasan 100 gr adalah 12,03 dan kemasan 50 gr adalah 10,74.