Analisis Kinerja Produk Menggunakan Metode Potential Gain in Customer Value (PGCV) dan Importance-Performance Analysis (IPA) (Studi Kasus Pada Racel Risol Cafe Malang)
Main Author: | Adiwidio, Areta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151106/1/2_Ringkasan.pdf http://repository.ub.ac.id/151106/1/3_Kata_pengantar.pdf http://repository.ub.ac.id/151106/2/4_Daftar_Isi.pdf http://repository.ub.ac.id/151106/3/1_Cover_skrip.pdf http://repository.ub.ac.id/151106/4/5_Laporan_Semua_%28inshaalah_ACC%29.pdf http://repository.ub.ac.id/151106/ |
Daftar Isi:
- Pada masa sekarang ini semakin banyak pengusaha yang berbisnis kafe dan restoran khususnya di kota Malang, sehingga menyebabkan pelaku bisnis harus mempunyai strategi yang baik dan tepat. Kafe yang berkembang pesat dan ramai dikunjungi oleh kalangan anak muda maupun orang dewasa salah satunya adalah Racel Risol. Kafe ini berdiri pada tanggal 1 Mei 2012 yang berlokasi di Jalan Pandan 21 Malang. Kafe ini termasuk usaha yang baru,maka dari itu perbaikan kualitas terhadap produk-produknya perlu dilakukan. Hal ini bertujuan agar Cafe Racel Risol mampu bersaing dengan cafe lainnya yang sudah ada. Konsumen senantiasa melakukan penilaian terhadap kinerja suatu produk. Harapan konsumen untuk mendapatkan produk sesuai keinginannya menadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas suatu produk. Kualitas produk dapat diukur pada tujuh dimensi, yaitu bukti kinerja (Performance), keistimewaan (Features), ketahanan (Durability), kesesuaian (Comformance), estetika (Aesthetic), jaminan (Assurance), dan persepsi tentang kualitas (Perceived Quality). Setelah itu akan diketahui atribut apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk, serta dapat menentukan langkah apa saja yang akan diambil guna meningkatkan kepuasan pelanggan dan kualitas produk. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja produk adalah metode Potential Gain In Customer Value (PGCV) dan Importance-Performance Analysis (IPA). Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk. Kedua metode ini akan ii dikorelasikan untuk mengetahui atribut-atribut yang diprioritaskan untuk diperbaiki. Berdasarkan hasil penelitian, atribut-atribut yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki adalah yang pertama atribut X5.1 (13) plating risol, yang kedua X7.2 (19) menu risol layak dijadikan recomended menu, yang ketiga X5.2 (14) desain risol, yang keempat X5.3 (15) aroma risol, yang terakhir atribut X2.3 (7) adanya menu baru pada cafe racel risol. Usulan perbaikan yang dapat diberikan pada Racel Risol Café adalah perbanyak refrensi terhadap pembuatan dan penyajian risol untuk pegawai yang bertugas di bagian dapur/koki yang akan membantu dalam meningkatkan kualitas risol nya, terutama risol double cheese. Selain itu juga akan membantu dalam menciptakan menu baru untuk konsumen.