Pengaruh Jumlah Sirkulasi Sokletasi Terhadap Kadar Saponin Daun Bintaro (Cerbera Odollam G.)
Daftar Isi:
- Tanaman bintaro (Cerbera odollam Gaertn.) memiliki banyak senyawa metabolit sekunder. Selama ini tanaman bintaro hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias perkotaan. Tanaman bintaro dapat digunakan sebagai biopestisida. Senyawa saponin berpotensi sebagai biopestisida yang dapat menyebabkan iritasi pada lapisan kulit serta dapat menurunkan laju makan pada hama pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sirkulasi sokletasi terhadap rendemen dan kadar saponin ekstrak daun bintaro. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sokletasi. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 variabel sirkulasi (7, 8, 9, 10, 11, dan 12) yang diulang sebanyak 3 kali, sehingga dihasilkan 18 satuan percobaan. Ekstrak daun bintaro dilakukan uji fisik (Rendemen dan Kadar saponin) untuk masukan data pada analisis keragaman ANOVA (Analysis of Varians) dengan taraf signifikansi (α) 0,05 dan dilakukan uji lanjutan DMRT. Perbedaan sirkulasi sokletasi berpengaruh signifikan terhadap rendemen ekstrak daun bintaro. Rendemen ekstrak daun bintaro terendah pada sirkulasi ke-7, yaitu sebesar 20,51%. Rendemen ekstrak daun bintaro tertinggi diperoleh pada sirkulasi ke-12, yaitu sebesar 32,94%. Kadar saponin terendah sebesar 0,01% pada sirkulasi sokletasi ke-12. Kadar saponin tertinggi diperoleh pada sirkulasi sokletasi ke-7, yaitu sebesar 0,37%. Perlakuan terbaik diperoleh pada sirkulasi ke-7 kadar saponin sebesar 0,37% dengan rasio rendemen dan waktu 4,102 (%/jam), serta rasio kadar saponin dan waktu 0,074 (%/jam).