Daftar Isi:
  • Di Indonesia, roti termasuk produk pangan yang populer dan konsumennya tersebar di berbagai lapisan masyarakat. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan dan keinginan konsumen berubah-ubah. Oleh karena itu, sekarang banyaklah bermunculan toko roti yang memproduksi rotinya pada hari tersebut dan langsung menjualnya pada hari itu juga atau biasa disebut fresh from the oven. Al-Fatih Bakery merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang olahan pangan yaitu roti. Dari hasil wawancara dengan pemilik Al-Fatih Bakery, permasalahan yang dialami Al-Fatih Bakery adalah tidak stabilnya tingkat penjualan produk. Untuk menstabilkan dan meningkatkan jumlah penjualan, langkah awal yang ingin dilakukan oleh Al-Fatih Bakery adalah memperbaiki kualitas produk. Pada penelitian ini, metode QFD digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan dan apa yang diinginkan konsumen menjadi apa yang dihasilkan perusahaan. Voice of Customer (VOC) diperoleh dengan melakukan survei pendahuluan kepada konsumen roti. VOC akan digunakan pada matriks kebutuhan pelanggan pada House of Quality yang merupakan alat metode QFD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut harapan pelanggan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan adalah kadaluwarsa, kenampakan fisik roti, tekstur roti. Untuk atribut respon teknis, salah satu yang perlu dilakukan perbaikan adalah pemasaran produk roti. Perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan pemasaran produk salah satu caranya dengan menyebar brosur atau memasang iklan di sosial media.