Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Kualitas Bahan Baku (Susu Segar) (Studi Kasus di Koperasi Unit Desa DAU, Malang)

Main Author: Hutabalian, ItaWindaSari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150165/1/2._Halaman_judul%2C_Lembar_Persetujuan-Daftar_Lampiran._pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/150165/2/1._COVER._pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/150165/3/3._Isi._pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/150165/
Daftar Isi:
  • KUD DAU merupakan salah satu KUD yang memproduksi produk susu olahan seperti susu pasteurisasi dan yoghurt. Bahan baku utama dalam pengolahan susu pasteurisasi dan yoghurt adalah susu segar. Salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi kualitas produk adalah kualitas bahan baku, sehingga kualitas susu segar juga mempengaruhi kualitas produk susu olahan. Oleh karena itu, identifikasi kebutuhan konsumen perlu dilakukan untuk selanjutnya dapat melakukan perbaikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui atribut whats yang mempengaruhi kualitas bahan baku susu segar dan mengetahui faktor-faktor serta usulan perbaikan teknis untuk peningkatan kualitas bahan baku susu segar. Metode QFD digunakan oleh peneliti untuk menilai kualitas produk (susu segar) karena dapat menyatukan kepentingan produsen dan kebutuhan konsumen sehingga produk yang dihasilkan dapat memuaskan kedua belah pihak. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada 3 orang responden ahli (pihak KUD DAU) sebagai konsumen dan 62 peternak pemasok susu segar. Kuesioner yang diberikan kepada KUD DAU berkaitan dengan tingkat kepentingan dan harapan konsumen. Kuesioner yang diberikan kepada peternak bertujuan untuk mendapatkan respon teknis. Hasil penelitian menunjukkan atribut harapan konsumen (whats) sebanyak 10 atribut, yaitu kesegaran, atribut sensori (warna, bau, rasa), berat jenis, kadar lemak, total mikroba, kandungan antibiotik negatif, hygiene, kesesuaian susu segar yang dipasok oleh peternak dengan standar kualitas yang ditetapkan, kemampuan peternak memberikan pasokan susu segar dengan kualitas konsisten, dan ketepatan waktu pengiriman susu segar oleh peternak. Atribut terpenting menurut konsumen adalah kesegaran dan atribut sensori (warna, bau, rasa). Nilai Consumer Satisfaction Performance menunjukkan bahwa KUD DAU belum puas dengan kesegaran susu segar yang dipasok oleh peternak. Berdasarkan nilai Improvement Ratio (IR), kesepuluh atribut perlu perbaikan karena nilai IR >1. Hasil kuesioner yang disebar ke peternak menunjukkan bahwa sebanyak 13 respon teknis harus diperbaiki oleh peternak dengan prioritas utama adalah menerapkan manajemen pemeliharaan dan perkandangan yang baik, melakukan persiapan pemerahan, menggunakan peralatan yang steril, dan susu langsung didinginkan setelah diperah (cooling).