Analisis Penerapan HACCP Pada Produk Makanan Penerbangan (Aerofood ACS SUB) Dengan Identifikasi Potensi Bahaya Dan Pemantauan Critical Control Point (CCP
Daftar Isi:
- Makanan merupakan salah satu komponen substansi yang dibutuhkan bagi tubuh, sehingga mutu makanan yang akan dimasukan kedalam tubuh harus diperhatikan dari segi keamanan dan mutunya. Penerapkan mutu dengan menggunakan teknik pendekatan kualitas (Quality Control). HACCP telah dikenal luas diseluruh dunia sebagai suatu sistem yang menggunakan pendekatan sistimatis dan preventif yang ditunjukan kepada bahaya biologis, kimia dan fisik melalui langkah-langkah antisipatif dan pencegahan dengan tidak lagi mengandalkan pada pemeriksaan dan pengujian pada produk akhir. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) merupakan suatu sistem manajemen keamanan pangan (food safety management system) yang digunakan sebagai peraturan dan pedoman yang dirancang untuk mencegah, menghilangkan atau mendeteksi bahaya melalui tahap penumbuhan, pemanenan, produksi dan distribusi hingga penggunaan akhir produk oleh konsumen. tujuh prinsip HACCP analisa bahaya, titik-titik kendali kritis(CCP), batas-batas kritis, prosedur pemantauan, koreksi, verifikasi, dokumentasi. Aerofood ACS merupakan perusahaan yang bergerak dalam pelayanan jasa boga penerbangan, Dengan pengalamannya selama 40 tahun sebagai penyedia airline catering bertaraf internasional. seluruh cabang ACS saat ini mampu memproduksi sebanyak 55.000 porsi makanan setiap harinya, Dalam proses produksinya, ACS telah menerapkan standar internasional hal ini bisa dibuktikan oleh diraihnya sertifikat Quality Managemen System dengan standar ISO 9001: 2008 dan HACCP dengan standart ISO 22000 : 2005. Tujuan Magang ini adalah untuk Mengetahui standart bahan baku yang akan digunakan dalam memproduksi makanan penerbangan, Menganalisis potensi bahaya, Mengetahui HACCP PLAN yang telah di terapkan, dan mengetahui penerapan Critical Control Point(CCP) pada setiap tahapan proses produksi di Aerofood ACS Surabaya. Pada magang ini menggunakan prosedur pengupulan data praktik langsung (Magang), wawancara, dokumentasi (Perusahaan). metode pengambilan sampel mikrobiologi