Perbandingan Efek Pemberian Cuka Salak (Salacca vinegar) dan Metformin Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah dan Histopatologi Pankreas Tikus Wistar Jantan Diabetes Mellitus
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang disebabkan berbagai macam etiologi, disertai dengan adanya hiperglikemia kronis akibat gangguan sekresi insulin atau keduanya. Penyebab utama penyakit DM adalah terjadinya penyakit diabetes adalah gangguan sekresi insulin, resistensi insulin dan tubuh memproduksi glukosa yang belebih. Penyakit DM ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan perubahan progresif terhadap struktur histopatologi sel beta pankreas. Sejauh ini pengobatan DM dilakukan menggunakan obat oral antidiabetes dan injeksi insulin. Metode injeksi insulin cenderung mahal dan dapat menimbulkan efek samping. Metformin merupakan obat antihiperglikemik dan mengandung aktivitas antioksidan yang dapat meningkatkan sensivifitas insulin dan dapat menurunkan kadar glukosa darah dalam tubuh. Cuka salak (Salacca vinegar) yang terbuat dari salak jenis suwaru merupakan salah satu alternatif pengobatan alami penyakit DM. Asam asetat untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Selain itu, kandungan antioksidan dan komponen fungsional lainya pada cuka membantu memperbaiki sel beta pankreas yang rusak sehingga dapat meningkatkan sekresi insulin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian cuka salak dan obat komersial yaitu metformin terhadap kadar glukosa darah dan histopatologi pankreas pada tikus wistar jantan diabetes yang diinduksi streptozotocin (STZ). Penelitian ini disusun dengan True Experimental Design : Pre and Post Test with Control Group Design menggunakan 16 ekor tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur wistar selama 28 hari. Dalam penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok negatif (P0), kelompok positif (P1), kelompok diabetes + cuka salak 0,4 ml (P2) dan kelompok diabetes + metformin 9 mg/tikus/hari (P3). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan apabila menunjukkan perbedaan maka diuji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian cuka salak dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus yang mengalami diabetes mellitus. Kelompok perlakuan diabetes+cuka salak 0,4 ml/tikus mengalami penurunan 61,898%, diabetes+metfrmin 9 mg/tikus 76,268%, normal tanpa perlakuan mengalami kenaikan glukosa darah sebesar 24,432% dan kelompok diabetes terjadi kenaikan gula darah sebesar 5,485%. Sedangkan hasil pengamatan histopatologi untuk tikus dengan pemberian cuka salak menunjukan adanya perubahan yang lebih baik pada sel-sel pankreas dibandingkan dengan kelompok diabetes namun metformin tidak lebih baik dalam memperbaiki kerusakan jaringan pankreas akibat senyawa diabetogenik steptozotocin