Analisis Atribut yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian dan Pemetaan Persepsi Mie Instan (Studi Kasus Mahasiswa S1 Universitas Brawijaya)
Main Author: | Pratiwi, AnnikeYuliansastra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149735/1/Skripsi_Annike_Yuliansastra_105100300111050.pdf http://repository.ub.ac.id/149735/ |
Daftar Isi:
- Bertambahnya produsen mie instan di Indonesia akan meningkatkan persaingan yang semakin ketat. Hal tersebut menuntut perusahaan mie instan untuk mengetahui bagaimana positioning produk mereka dan merencanakan strategi pemasaran untuk tetap bertahan di posisinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli mie instan serta menentukan posisi produk yang terbentuk antara keempat merek produk mie instan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Faktor dan Biplot. Analisis faktor untuk mengetahui pengaruh atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan dan biplot untuk melihat posisi suatu merek produk. Responden penelitian Mahasiswa S1 yang pernah membeli dan mengkonsumsi mie instan. Teknik pengambilan sampel dengan judgement sampling dan jumlah sampel 100 orang. Atribut yang digunakan yaitu tekstur, rasa, kemasan, isi, variasi rasa, merek dikenal, harga sesuai kualitas, harga terjangkau, selisih harga antar merek, kemudahan memperoleh, lokasi, ketersediaan, iklan dan promosi penjualan. Hasil dari analisis faktor diketahui bahwa atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan adalah rasa (x2), isi (x4), variasi rasa (x5), merek dikenal (x6), harga sesuai dengan kualitas (x7), harga terjangkau (x8), selisih harga antar merek (x9), kemudahan memperoleh (x10), lokasi (x11), ketersediaan (x12), iklan (x13), dan promosi penjualan (x14). Berdasarkan hasil analisis biplot diketahui Mie Sedaap merupakan mie instan dengan posisi pertama, Indomie menempati posisi kedua kemudian Supermi posisi ketiga sedangkan Sarimi di posisi keempat.