Peramalan Permintaan Dengan Pendekatan Marketing Mix Pada Produk Keripik Apel Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus di UKM So Kressh Malang)
Daftar Isi:
- Keripik apel adalah olahan makanan ringan yang berbahan dasar buah apel. Produk keripik apel khas Kota Malang salah satunya dihasilkan oleh UKM So Kressh. UKM ini terletak di Jalan Polowijen II/359 Malang. Permasalahan yang timbul di UKM ini adalah adanya kesulitan dalam menentukan jumlah produk keripik apel yang akan diproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil peramalan permintaan produk keripik apel menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan. Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Metode JST dapat dilatih untuk mempelajari dan menganalisis pola data masa lalu dan berusaha mencari suatu formula yang akan menghubungkan pola data masa lalu dengan keluaran yang diinginkan saat ini. Salah satu algoritma pelatihan JST yang dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan sistem peramalan adalah backpropagation. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil dengan penerapan metode JST untuk meramalkan produk keripik apel menghasilkan arsitektur jaringan single hidden layer terbaik yaitu 4-9-1 (4 neuron input, 2 neuron hidden layer, 1 neuron output). Untuk 4 neuron input yang digunakan yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan yang meliputi harga produk, jumlah tempat pemasaran, biaya distribusi dan biaya promosi, sedangkan untuk 1 neuron output yaitu hasil peramalan permintaan. Nilai Mean Square Error (MSE) pada pelatihan JST diperoleh sebesar 2185.004. Rata-rata persentase kesalahan hasil simulasi peramalan permintaan pada periode Januari–Mei 2014 adalah 3,18%. Keseluruhan hasil disarankan kepada UKM untuk menggunakan peramalan dengan metode JST agar dapat memenuhi permintaan konsumen dengan baik dan membuat perencanaan produksi untuk mengantisipasi adanya lonjakan dan penurunan permintaan.