Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Produk Bakpia Pia Dengan Metode Konjoin (Studi Kasus pada Perusahaan Bakpia Pia Djogdja, Yogyakarta)
Daftar Isi:
- Bakpia Pia Djogdja merupakan produk inovasi bakpia yang menghasilkan produk dengan perpaduan rasa bakpia asli original dengan konsep yang lebih modern dalam satu bakpia. Produk Bakpia yang dihadirkan oleh Bakpia Pia Djogdja meliputi bakpia single (rasa tunggal), bakpia blasteran (kombinasi rasa). Berdasarkan permasalahan yang ada pada preferensi konsumen, penelitian ini menggunakan empat atribut yakni meliputi rasa bakpia, jenis bakpia (tekstur), keawetan produk, dan harga bakpia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui preferensi konsumen terhadap produk Bakpia Pia Djogdja terhadap kombinasi atribut produk (stimuli), dan tingkat kepentingan konsumen terhadap produk, yang dihasilkan dengan analisis metode konjoin. Untuk mendapatkan hasil penelitian, digunakan analisis dengan metode Konjoin. Penelitian dengan metode konjoin ini menghasilkan 18 stimuli kombinasi hasil dari pengacakan level atribut. Hasil yang diperoleh menghasilkan nilai kegunaan yang digunakan untuk melakukan perhitungan dan analisis dengan metode Konjoin. Penelitian ini menghasilkan kombinasi terbaik berdasarkan preferensi konsumen terhadap stimuli kombinasi atribut, dari perhitungan nilai kegunaan total perhitungan konjoin. Stimuli nomor 13 merupakan hasil stimuli kombinasi terbaik dengan nilai kegunaan total 4,507, dengan keterangan rasa bakpia blasteran, bakpia basah, awet sampai dengan lima hari, dan harga Rp 26.000,00 sampai dengan Rp 27.000,00. Tingkat kepentingan konsumen terhadap produk yang ditunjukkan pada atribut tertinggi, yakni pada harga bakpia (62,031%), diikuti dengan rasa bakpia (25,141%), jenis bakpia (8,945%), dan keawetan produk (3,873%). Tingkat kepentingan atribut tersebut menunjukan bahwa konsumen dalam preferensinya memilih produk dengan pertimbangan hasil yang diperoleh yakni mempertimbangkan atribut harga terlebih dahulu. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi evaluasi oleh perusahaan berdasarkan atribut yang sejauh mana dapat dikendalikan terhadap preferensi konsumen.