Perencanaan Persediaan Bahan Baku Susu Sapi Segar Pada Produk Susu Rasa Dengan Pendekatan Metode Just In Time (Studi Kasus Pada Agen Susu LIOE)
Main Author: | Husnanto, Faris |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149363/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/149363/2/SKRIPSI_cover.pdf http://repository.ub.ac.id/149363/ |
Daftar Isi:
- Sistem Produksi memiliki beberapa komponen yang berperan penting dalam menunjang proses operasional suatu industri. Komponen yang menunjang adalah dana, bahan baku, mesin peralatan, tenaga kerja, dan metode produksi yang digunakan. Bahan baku merupakan salah satu komponen penting dalam sistem produksi. Penelitian kali ini dilakukan pada Agen susu Lioe yang merupakan salah satu produsen yang menjual produk olahan susu sapi segar mulai tahun 1950. Susu yang diproduksi Lioe adalah susu murni dan susu rasa. Pada penelitian ini yang digunakan adalah produk susu rasa dengan kapasitas produksi kurang lebih 2100 liter per bulan. Pengendalian bahan baku yang digunakan oleh Agen susu Lioe adalah sistem perencanaan konvensional. Perencanaan yang digunakan oleh perusahaan tidak selalu tepat dan sesuai dengan target yang ditentukan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu metode perencanaan persediaan bahan baku yang tepat yaitu konsep pendekatan menggunakan metode Just In Time (JIT). Metode JIT digunakan agar suatu perusahaan tidak membutuhkan banyak untuk inventory (penyimpanan) bahan baku. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui perencanaan persediaan menggunakan JIT, mengetahui biaya yang dikeluarkan dengan JIT kemudian membandingkan metode yang digunakan perusahaan dengan JIT. Berdasarkan metode yang diterapkan perusahaan didapatkan biaya sebesar Rp 110.409.344, 00 sedangkan JIT sebesar Rp 98.240.560, 00. Selisih yang didapat adalah Rp 12.168.784, 00, metode JIT telah menurunkan total biaya persediaan bahan baku susu sapi segar sebesar 11,02 %. Performance vendor kanban untuk utilisasi pelayanan adalah 0,014 dengan probabilitas (peluang) kanban menganggur sebesar 0,986. Perhitungan selanjutnya yang dilakukan adalah jumlah pengiriman yang diharapkan dalam antrian, didapatkan hasil 0,00019 dengan waktu yang diharapkan dalam antrian adalah 16 detik. Jumlah pengiriman yang diharapkan dalam sistem adalah 0,014 dengan waktu tunggu yang diharapkan dalam sistem adalah 20 menit. Langkah terakhir adalah menghitung expeted total cost untuk kartu kendali kanban. Pada perhitungan ini di asumsikan bahwa biaya kanban per pengiriman adalah Rp 2.000, 00, dengan biaya tenaga kerja per hari sebesar Rp 60.000, 00 dan biaya tunggu per pengiriman 10 menit. Perhitungan expeted total cost sebesar Rp 2021, 25.