Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Produk Kebab Dengan Metode Kano (Studi Kasus Pada Outlet “Kayana Kebab & Burger”, Malang)

Main Author: Rosa, SyaifaniElma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149326/1/SKRIPSI_SYAIFANI_ELMA_ROSA_%280911030058%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/149326/
Daftar Isi:
  • Saat ini makanan bukan hanya menjadi salah satu kebutuhan penting yang arus dipenuhi, namun digunakan juga sebagai sarana untuk memperoleh penghasilan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya usaha-usaha makanan dan minuman yang bermunculan salah satunya dalam bentuk waralaba/franchise. Salah satu usaha yang menggunakan konsep waralaba adalah “Kayana Kebab & Burger” dengan produk unggulannya berupa kebab. Untuk menghadapi persaingan yang ada, maka “Kayana Kebab & Burger” harus selalu mempertahankan kualitas produknya. Mengingat bahwa kualitas produk merupakan keunggulan dari usaha ini. Namun, sampai saat ini pihak Kayana belum mengetahui apakah standar yang telah diterapkan telah sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan adanya kondisi tersebut, maka informasi mengenai preferensi konsumen terkait atribut produk yang harus diperbaiki maupun yang harus dipertahankan menjadi sangat penting bagi pihak “Kayana Kebab & Burger”. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen adalah metode Kano. Metode Kano adalah metode yang bertujuan untuk mengkategorikan atribut-atribut dari produk maupun jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk kebab Kayana berdasarkan preferensi konsumen dan juga untuk mengetahui atribut produk kebab Kayana yang harus diperbaiki dan dipertahankan. Penelitian dilakukan di 13 outlet “Kayana Kebab & Burger” yang berada di kota Malang dengan menyebarkan kuisioner kepada 346 responden yang merupakan konsumen dari “Kayana Kebab & Burger”. Dari hasil penelitian, didapatkan 3 kategori kano, yaitu attractive, must be dan indifferent. Nilai customer satisfaction coefficient (CSC) tertinggi adalah atribut adanya penawaran paket pembelian (Rp 6000 dapat 3 produk) dengan nilai IBT 0,61 dan IWT - 0,24 yang masuk dalam kategori attractive serta atribut rasa (keseimbangan komposisi/standar resep) dengan nilai IWT -0,73 dan IBT 0,42 yang masuk dalam kategori must be. Nilai CSC terendah yang didapatkan adalah atribut launching produk kebab baru (kebab isi meat grill, chicken fillet, telur) dengan nilai IBT 0,27 dan IWT -0,19 yang masuk dalam kategori indifferent. Atribut yang perlu dipertahankan dan diperbaiki adalah atribut yang termasuk dalam kategori attractive dan must be, sedangkan untuk pemberian atribut indifferent sebaiknya dipertimbangkan kembali karena ada maupun tidak adanya atribut tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan konsumen. Akan tetapi khusus untuk dua atribut yang masuk dalam kategori indifferent, yaitu atribut launching produk kebab baru dan pencantuman nomor customer service. Pemberian dua atribut tersebut perlu diperhatikan lagi karena masih dapat diusahakan untuk masuk pada kategori attractive atau must be.