Identifikasi Kandungan Trigliserida, Digliserida dan onogliserida Hasil Biodiesel Minyak Sawit Superkritis dengan Teknik Thin Layer Chromatography

Main Author: Sari, DiyanFitria
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149198/1/SKRIPSI_DIYAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/149198/
Daftar Isi:
  • Biodiesel superkritis merupakan metode baru dalam pembuatan biodiesel minyak sawit, yaitu menggunakan asam lemak bebas hasil hidrolisis dan methanol 95% dengan temperatur reaksi 278oC, tekanan reaksi sebesar 15-20 MPa. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan mengetahui kandungan trigliserida, digliserida dan monogliserida dalam biodiesel minyak sawit hasil superkritis dengan teknik Thin Layer Chromatography. Komponen pelarut yang digunakan dalam proses pengembangan trigliserida : petroleum eter : dietil eter : asam asetat = 90 : 10: 1, digliserida dan monogliserida = hexane : dietil eter : asam asetat = 80 : 20 : 1. Identifikasi senyawa dapat ditentukan dengan harga Rf (Retention Factor). Hasil pada keseluruhan sampel biodiesel tidak mengandung senyawa trigliserida, digliserida maupun monogliserida, hal ini dikarenakan nilai Rf yang terkandung dalam sampel biodiesel berbeda jauh dari standar senyawa murni. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu, keseluruhan sampel biodiesel tidak Diyan Fitria Sari/TEP/UB Page 3 mengandung senyawa trigliserida, digliserida maupun monogliserida. Dengan tidak terdeteksinya kandungan tersebut bisa dikatakan biodiesel masih dalam bentuk Fatty Acid Methyl Ester ( FAME ) dan metode superkritis ini sangat cocok diterapkan dalam pembuatan biodiesel minyak sawit, namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memperjelas kandungan biodiesel minyak sawit ini dengan menggunakan standar FAME.