Pasteurisasi Susu Sapi Segar Dengan Menggunakan Metode Direct Steam Injection (Kajian Suhu Pemanasan Awal Dan Laju Kecepatan Aliran Uap)

Main Author: Christinawati, DebrinaDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149171/1/Jurnal_.pdf
http://repository.ub.ac.id/149171/1/LAMPIRAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/149171/2/bab_I-V.pdf
http://repository.ub.ac.id/149171/
Daftar Isi:
  • Susu merupakan bahan makanan penting dalam memenuhi kebutuhan tubuh akan protein hewani. Susu juga mudah pecah dan rusak bila penanganannya kurang baik, serta masa simpannya relatif singkat. Oleh karena itu, salah satu cara memperpanjang umur simpan susu dengan cara pasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan pada suhu 72oC selama minimal 15 detik. Alat pasteurisasi yang sudah ada ini umumnya digunakan untuk skala laboratorium sehingga untuk skala Home Industry membutuhkan biaya operasional yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya menciptakan teknologi tepat guna yang berupa alat pasteurisasi susu skala Home Industri yang murah dan mudah, yaitu dengan metode direct steam injection. Permasalahan yang ada dalam metode Direct Steam Injection ini masih belum banyak diaplikasikan pada skala Home Industri, dikarenakan informasi penggunaan metode Direct Steam Injection belum banyak beredar di kalangan pelaku Home Industri. Metode ini memiliki konsep pengolahan susu dengan suhu tinggi dalam waktu yang singkat. Hal ini akan banyak mempengaruhi total mikroba dan kandungan nutrisi yang ada setelah proses pengolahan. Untuk itu penelitian ini diharapkan mampu menentukan standart suhu dan waktu pemanasan yang sesuai agar dapat memperpanjang masa simpan susu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu pemanasan awal dan laju kecepatan aliran uap yang tepat dalam pasteurisasi susu dengan metode Direct Steam Injection sehingga menghasilkan susu yang berkualitas baik dan mempunyai masa simpan yang panjang. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor I adalah suhu pemanasan awal (50oC, 60 oC, 70 oC) dan faktor II terdiri dari Kecepatan laju aliran ( 0,877 ml/detik dan 1,274 ml/detik). Tiap perlakuan diulang 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan ANOVA (Analisis Varians) diikuti dengan menggunakan BNT 5%, jika terdapat perbedaan yang signifikan terus menggunakan uji DMRT dengan tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan untuk menentukan metode pengobatan efektivitas indeks evektifitas (De Garmo).