Pengendalian Kualitas pada Proses Pelintingan Rokok Kretek Menggunakan Metode Six Sigma Studi Kasus di PR. Gagak Hitam Desa Pakuniran Maesan Bondowoso
Main Author: | Hikmah, FebrinaAyuNur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148850/1/051102567.pdf http://repository.ub.ac.id/148850/ |
Daftar Isi:
- Pelintingan merupakan salah satu tahapan proses produksi rokok di PR. Gagak Hitam. Pada proses tersebut banyak ditemui ketidaksesuaian sehingga dikategorikan sebagai produk cacat. Kecacatan sebanyak 94% yang berasal dari keropos, terlalu padat, terlalu besar dan terlalu kecil dapat diidentifikasikan dengan berat yang tidak sesuai dengan spesifikasi perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut pihak perusahaan ingin mengetahui kemampuan proses pelintingan dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan yaitu metode DMAIC dari six sigma yang memungkinkan perusahaan melakukan peningkatan dengan menganalisis kemampuan proses sehingga mencapai tingkat kegagalan nol (zero defect oriented). Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur kemampuan proses pelintingan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi dan mengidentifikasi faktor yang menyebabkan terjadinya berat rokok diluar spesifikasi. Penelitian dilaksanakan di PR. Gagak Hitam yang berlokasi di Kota Bondowoso. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari 2011 – Februari 2011. Tahapan six sigma yang dilaksanakan meliputi define, measure, dan analyze. Tahap define dengan bantuan diagram Pareto. Tahap measure dengan pengambilan sampel, stabilitas proses, pengukuran kapabilitas proses dan mengukur DPMO. Kapasitas produksi per hari ± 720.000 batang. Jumlah seluruh sampel yaitu 690 yang dibagi kedalam 46 subgrup dengan ukuran setiap subgrup adalah 15. Dalam sehari dilakukan pengambilan sebanyak 2 kali. Tahap analyze yakni analisis hasil pengukuran kapabilitas proses, nilai DPMO dan identifikasi faktor penyebab berat rokok tidak sesuai spesifikasi dengan diagram sebab akibat. Hasil penelitian diperoleh pengendalian kualitas proses pelintingan rokok untuk kapabilitas proses jangka pendek nilai indeks kapabilitas Cp, Cpk dan Zst berturut-turut 0,3311; 0,2283 dan 0,685 dengan nilai sigma 1,91 dan untuk kapabilitas proses jangka panjang nilai indeks kapabilitas Pp, Ppk, Zlt dan Cpm berturut-turut 0,311; 0,2152; 0,6456 dan 0,2989 dengan nilai sigma 1,83. Hasil perbandingan Zst dan Z shift berada di kuadran C dimana kontrol baik dan teknologi buruk. Hubungan karakteristik proses dengan kemampuan proses jangka pendek dan jangka panjang terletak pada karakteristik E proses stabil tetapi tidak mampu memenuhi spesifikasi (incapable). Faktor penyebab berat rokok di luar spesifikasi yaitu manusia (perbedaan keterampilan, kejenuhan dan kelelahan), bahan baku (keseragaman kadar air tembakau), alat linting (keandalan alat), metode (cara penyettingan alat linting) dan lingkungan kerja (kursi tidak ergonomis).