Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Produksi Jelly Drink Rosella (Hibiscus sabdariffa) Kajian Konsentrasi Gelling agent dan Sukrosa

Main Author: Rohmah, DwiYantiKholifatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148841/1/051102397.pdf
http://repository.ub.ac.id/148841/
Daftar Isi:
  • Rosella saat ini semakin populer di Indonesia karena manfaatnya yang cukup besar bagi kesehatan. Salah satu alternatif olahan pangan yang dapat dihasilkan dari bunga rosella dan sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomisnya adalah jelly drink rosella. Pasar untuk produk jelly drink cukup besar. Pada tahun 2009 konsumsi rata-rata perkapita sebulan di daerah-daerah di Jawa Timur untuk produk minuman sebesar 2,02 perkapita dan naik 1,6% setiap tahun. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi gelling agent (karagenan:agar) dan konsentrasi sukrosa yang sesuai untuk menghasilkan jelly drink rosella agar dapat diterima konsumen, serta mengetahui kelayakan teknis dan finansial produksi jelly drink rosella pada usaha skala kecil. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Agrokimia, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan Januari 2011 sampai Februari 2011. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama konsentrasi karagenan:agar (1:2 ; 1:1 ; 2:1), dan faktor kedua konsentrasi sukrosa (10%, 15%, 20%). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Analisa data menggunakan analisa ragam (ANOVA). Aspek teknis yang dikaji mencakup analisis bahan baku, proses produksi, mesin peralatan dan tenaga kerja. Sedangkan aspek finansial mencakup perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), Break Event Point (BEP), R/C Ratio dan Payback Period (PP). Hasil penelitian diperoleh perlakuan terbaik yaitu konsentrasi karagenan:agar (2:1) dan konsentrasi sukrosa 15%, dengan pH sebesar 5,14 dan kadar air sebesar 74,2% nilai sineresisnya 0,027 g/g/menit, kandungan vitamin C sebesar 37,72 mg/100g sedangkan nilai teksturnya sebesar 1,9 N. Hasil analisis kelayakan teknis dan finansial menunjukkan bahwa kapasitas produksi ditetapkan sebesar 710 cup/hari. Kebutuhan utilitas dalam satu kali proses produksi yaitu air sebesar 0.063 m 3 , listrik 0,779 Kwh dan gas LPG sebesar 0,21 kg. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang. HPP sebesar Rp 1.065,7/cup, @ 200 ml dengan harga jual sebesar Rp 1.300,00, sehingga diperoleh BEP (unit) 240 cup/hari dan BEP (rupiah) sebesar Rp 316.653,6. R/C ratio didapatkan nilai 1,22, Payback period selama 1 tahun 5 bulan 27 hari. Berdasarkan analisis kelayakan yang dilakukan menunjukkan usaha layak untuk dilaksanakan.